11 Desember 2010

Pesan Terakhir Teungku Abdullah Syafie

"Jika pada suatu hari nanti Anda mendengar berita bahwa saya telah syahid, janganlah saudara merasa sedih dan patah semangat. Sebab saya selalu bermunajat kepada Allah SWT agar mensyahidkan saya apabila kemerdekaan Aceh telah sangat dekat. Saya tak ingin memperoleh kedudukan apapun apabila negeri ini (Aceh) merdeka". 

Itulah wasiat terakhir Panglima Gerakan Aceh Merdeka Abdullah Syafei yang tewas dalam kontak senjata di kawasan perbukitan Jimjiem, Kecamatan Bandarbaru, Kabupaten Pidie, Selasa (22/01). Wasiat yang dibuat sebulan silam, seolah firasat Syafei bahwa kematiannya memang telah dekat. 

08 Desember 2010

Kolom: “Esai dengan Gaya”

Oleh Farid Gaban, Pena Syndicate

PENGANTAR
Dalam dunia sastra, esai dimasukkan dalam kategori non-fiksi, untuk membedakannya dengan puisi, cerpen, novel dan drama yang dikategorikan sebagai fiksi.
Membuka halaman-halaman koran atau majalah, kita akan menemukan banyak esai atau opini. 

03 Desember 2010

Kehormatan Jurnalisme

Oleh Masmimar Mangiang

Deskripsi
Wartawan membicarakan banyak hal, menyangkut orang banyak. Karena itu, banyak yang harus di- lakukan, mulai dari penataran, pengaturan, bredel, sampai aksi kekerasan. Dunia tak pernah bebas dari persoalan ini. Dalam masa yang panjang, kebebasan pers dan hak publik mendapatkan informasi jadi topik perdebatan. Kebebasan harus terus diperjuangkan.

Bila Konglomerat Merambah Bisnis Media

Deskripsi
Lima tahun reformasi ditandai dengan tumbuh dan gugurnya sejumlah media. Dan konglomerat mulai menancapkan kehadirannya di lahan yang dulu sarat idealisme itu.

04 Oktober 2010

Panglima Perang AGAM Segar-bugar


Kondisi kesehatan Panglima Perang AGAM (Angkatan Gerakan Aceh Merdeka), Teungku Abdullah Syafi'ie, ternyata tidak seperti diberitakan selama ini. Tampil sehat dengan pakain loreng dan sebuah pistol terselip di pinggang, Abdullah Syafi'ie yang dikelilingi puluhan pengawal pribadi bersenjata lengkap, merentangkan poster bertuliskan, "I am fine and I still live. My life happily."

02 September 2010

Menulis Artikel

Oleh. Tonny D. Widiastono

Artikel, merupakan pergulatan pemikiran dari seorang ahli atas masalah yang sedang berkembang di masyarakat. Harian KOMPAS, merasa perlu menyediakan ruang tersendiri guna menampung pergulatan pemikiran yang muncul di masyarakat, dan diharapkan bisa berdampak bagi yang lain. Maka, KOMPAS, menempatkan artikel sebagai intellectual exercise (asah intelektual). Rubrik artikel KOMPAS, bukan dimaksudkan untuk mencari nama, pun bukan dimaksudkan untuk (maaf) mencari uang. Maka artikel yang dimuat harian KOMPAS, diharpkan ditulis oleh ahlinya. Untuk itu, kepada para penulis, diharpkan juga mengirimkan riwayat hidup dan keahlian atau kompetensinya. Dengan demikian, KOMPAS bisa melihat dengan jelas, kompetensi seseorang ketika menuliskan artikelnya.

21 Mei 2010

Kronologis Pemukulan Wartawan Harian Aceh


Kronologis Pemukulan Wartawan Harian Aceh Ahmadi di Simeulue

Berita “Illegal Logging Marak di Simeuleu” yang dimuat di Harian Aceh, edisi Jumat 21 Mei 2010 di halaman 14 (Rubrik Daerah) berbuntut pemanggilan dan pemukulan wartawan Harian Aceh di Simeulue, Ahmadi, oleh pihak Kodim 0115 Simeulue. Untuk advokasi, berikut Harian Aceh membuat kronologis berdasarkan keterangan dari Ahmadi

15 Mei 2010

Malik Mahmud:
Kami Siap Bertanding dengan Partai Lain

---------
Malah Tempo Nomor T22340035 Edisi 22/34 Halaman 30
Rubrik Nasional, 31  Jul  2005
--------

SETELAH melewati perundingan yang rumit selama setengah tahun, dan terakhir
pada putaran kelima di Helsinki dua pekan lalu, GAM akhirnya setuju tetap
berada di dalam Republik Indonesia. Salah satu syaratnya, warga Aceh
dibolehkan mendirikan partai lokal. Hal ini cukup mengejutkan banyak pihak.

14 Mei 2010

Hasan Tiro: Catatan Harian yang Tak Selesai (1)

        BANDA ACEH (MeunaSAH, 16/3/99), Tengku Hasan Muhammad di Tiro (70)
atau dikenal dengan Hasan Tiro, tokoh prokemerdekaan Aceh ternyata penulis
catatan harian yang baik. Itu bisa dibaca dalam karyanya "The Price of
Freedom: The Unfinished Diary". Harian Serambi Indonesia yang terbit di
Banda Aceh, menukil buku yang berkisah tentang perjalanan Hasan Tiro ketika
pulang ke Aceh 23 tahun lalu. Setelah kepulangannya itu ia menulis: "Catatan
Harian yang belum Selesai" itu.