21 Mei 2012

Pelantikan Gubernur Aceh Belum Terjadwal

Banda Aceh - Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih yakni pasangan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf dilaporkan hingga kini belum terjadwal.

"Sejauh ini saya belum memperoleh tanggal dan bulan kapan gubernur dan wakil gubernur terpilih dilantik," kata Penjabat Gubernur Aceh Tarmizi A Karim usai wisuda angkatan XIII santri Dayah Ruhul Anak Bangsa di Aceh Besar, Minggu, 20 Mei 2012.

Hal tersebut disampaikannya menanggapi pertanyaan terkait jadwal pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 April 2012.

Tarmizi Karim menyatakan, mekanisme jadwal pelantikan kepala daerah terpilih hasil pilkada itu tidak ada masalah dan kemungkinan Surat Keputusan (SK) Presiden juga belum turun.

"Selain itu soal jadwal pelantikan pejabat tersebut juga sangat tergantung kesiapan legislatif dan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh," kata dia menambahkan.

Pasangan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang diusung Partai Aceh dan sejumlah partai politik nasional terpilih menjdi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh hasil pilkada untuk masa jabatan 2012-2017.

Tarmizi Karim menyatakan dirinya merasa puas dengan pelaksanaan pilkada yang secara serentak dengan pemilihan 17 bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota karena berjalan aman dan damai.

Di pihak lain, ia juga mengimbau kepada para santri khususnya santri Dayah Anak Bangsa agar ikut bersama-sama dengan komponen masyarakat Aceh lainnya berkontribusi bagi pembangunan provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

"Dari Dayah ini harus mampu melahirkan 'generasi emas' yang mampu mengatasi segala tantangan. Tantangan agama, budaya, ekonomi serta sosial dan politik masa depan," katanya.[Ant]

20 Mei 2012

Dinas Kebudayaan Berikan Apresiasi Khusus Pada Miss Coffee

Banda Aceh – Aceh Multivision Grand Final Miss Coffee Indonesia Aceh dibuka Sabtu, 19 Mei 2012 di Museum Tsunami Aceh. Plt. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Rasyidan, memberikan apresiasi khusus pada pelaksanaan acara ini.

“Melalui Miss Coffee ini, warung atau kedai kopi yang banyak terdapat di negeri ini terutama Aceh, bisa menyediakan kopi Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, Miss Coffee bertugas memperkenalkan ragam budaya kopi Indonesia ke seluruh dunia. Nantinya pemenang akan dibawa berkunjung ke kebun kopi dan melihat proses pembuatan kopi di seluruh Indonesia.

“Kontes Miss Coffee Indonesia nantinya akan diikuti oleh wakil dari provinsi, kabupaten/kota penghasil kopi dan kota tingkat konsumsi yang tergolong besar di Indonesia,” pungkasnya.[T. Hendra]

19 Mei 2012

Mantan PDIII FKIP Unsyiah Meninggal Dunia

Banda Aceh - Semua milik Allah akan kembali pada-Nya pula. Hal inilah yang menimpa Drs.Tajuddin Ali, salah seorang putra terbaik yang dimiliki Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah.

Tajuddin Ali pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan III di salah satu fakultas pencetak guru tersebut, meninggal dunia tanpa menderita penyakit apa pun.

“Saat dibangunkan keluarga untuk shalat ashar, beliau sudah almarhum,” ungkap salah satu mahasiswa Sejarah FKIP Unsyiah, Amarullah yang juga Ketua Warga Himpunan Mahasiswa Sejarah (HIMAS) Unsyiah.

Sosok Tajuddin dikenal dekat dengan kalangan mahasiswa, terutama aktivis mahasiswa di fakultas keguruan tersebut. Karena kedekatan mahasiswa, mereka kerap menyapa almarhum sebagai Ayah Tajuddin.

Tajuddin sosok guru yang baik, telah berpulang ke rahmattullah. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya. Amin.[]

Operasional Truk Galian C Rusak Jalan

Meulaboh - Masyarakat berdomisili di Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mengeluhkan terhadap kondisi jalan yang berlobang, akibat beroperasinya truk perusahaan pertambangan galian-C di daerah mereka.



Tokoh masyarakat Pante Ceureumen M Zubir SH di Meulaboh, Jumat 18 Mei 2012 mengatakan, dari 24 kilometer jalan lintas kecamatan menghubungkan Meulaboh-Pante Ceureumen, sekitar 10 kilometer rusak parah sehingga kerab terjadi kecelakaan pengguna jalan.

"Kalau kecelakaan akibat jalan rusak itu sudah tidak sanggup kita hitung berapa, tapi sayangnya belum ada upaya perbaikan dari pemerintah daerah padahal di sana banyak galian-C," katanya.

Zubir yang juga Ketua Forum Perjuangan Keadilan Rakyat Aceh (FOPKRA) Kecamatan Pante Ceureumen ini menyebutkan, rusaknya jalan tersebut karena setiap saat dilintasi kendaraan dam truk besar milik perusahaan pertambangan galian-C.

Katanya, jalan satu arah menuju pedalaman Aceh Barat itu dibangun tahun 2007-2008 dengan dana hibah Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh-Nias dan mulai mengalami kerusakan pertengahan tahun 2010.

Kata Zubir, sering kali mobil dam truk galian-C yang melintas menumpahkan pasir ke dalam jalanan berlubang guna mengantisipasi terjatuhnya warga saat melintas, namun upaya tersebut malah semakin memperburuk kondisi jalan.

"Ada terkadang mobil dam truk menumpahkan pasir ke jalan berlobang, namun tidak lama berselang pasir berserakan dan malahan warga semakin sulit menempuh jalan itu," imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, kondisi jalan rusak menuju daerah didiami sekitar 10 ribu kepala keluarga itu sangat membutuhkan perhatian segera terlebih lagi untuk pemasangan lampu penerang jalan.

Sebutnya, mulai dari meninggalkan perbatasan kepala jembatan Ulee Raket yang sudah hampir putus sampai ke desa tegal sari belum terpasang satupun lampu penerang jalan sementara kondisi jalan di sana sudah sangat rusak parah.

Jelasnya, dalam kurun waktu beberapa hari ke depan warga pedalaman setempat akan mendatangi dewan untuk mengadukan hal itu, karena selama ini belum ditanggapi meskipun pihak pemerintah sudah mengetahui kerusakan jalan tersebut.

"Saat malam ini yang sangat membuat kami khawatir, sebab tidak ada lampu penerang jalan sehingga banyak saudara kami kecelakaan terjatuh akibat serakan pasir atau pun jatuh ke lobang," pungkasnya.[Ant]

18 Mei 2012

Ulama Minta Gubernur Terpilih Prioritaskan Rekonsiliasi Aceh

Banda Aceh - Kalangan ulama meminta gubernur dan wakil gubernur Aceh terpilih pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 April 2012 untuk memprioritaskan rekonsiliasi dengan merangkul seluruh komponen masyarakat.

"Rekonsiliasi dengan berbagai pihak, terutama yang berseberangan politik saat pilkada, hendaknya menjadi agenda utama program kerja gubernur dan wakil gubernur terpilih," kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Jumat, 18 Mei 2012.

Ia menjelaskan, perlu duduk bersama atau rekonsiliasi dengan berbagai pihak dilakukan pasangan terpilih Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf (gubernur dan wakil gubernur) untuk mencairkan kebekuan politik selama ini, sekaligus memperkuat perdamaian dan pembangunan daerah.

"Kita harus mengakui bahwa menjelang hingga selesainya pilkada itu pasti terjadi 'kebekuan' politik atau berseberangan pandangan antara pihak satu dengan lainnya, karenanya pemerintahan baru nanti harus merangkul. Itu lumrah dalam dunia politik," katanya.

Faisal Ali yang juga Ketua PWNU Aceh itu mengharapkan agar ekses-ekses politik masa pilkada harus diakhiri untuk sebuah kepentingan masyarakat yang lebih banyak dan masa depan pembangunan daerah ini.

"Mari kita mengakhiri semua perbedaan masa lalu dan berikan berbagai pemikiran untuk pemerintahan baru, baik itu tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota di Aceh, guna mengisi pembangunan agar lebih baik di masa mendatang," katanya menambahkan.

Terhadap berbagai kasus kriminal yang terjadi baik menjelang hingga selesainya pilkada, ia menyatakan biarkan masalah tersebut diselesaikan secara hukum yang berlaku oleh aparat berwenang.

Ia juga meminta aparat kepolisian untuk mengungkap kasus kriminal dan kekerasan yang terjadi selama ini di provinsi ujung paling barat Indonesia itu secara adil dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Masyarakat juga kita imbau agar terus memperkuat tali silaturahmi untuk bersama-sama membangun daerah ini ke depan lebih bermartabat berlandaskan Syariat Islam kaffah (menyeluruh)," kata Sekjen HUDA Tgk Faisal Ali.[Ant]

10 Finalis Miss Coffe Siap Bertarung di Grand Final

Banda Aceh - Setelah menyelenggarakan audisi di dua daerah, Aceh Tengah dan Banda Aceh, pihak Aceh Multivison akan menggelar grand final, sepuluh finalis Miss Coffe Indonesia audisi Aceh bertempat di gedung Tsunami, Banda Aceh pada 19 Mei mendatang. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Salman Varisy di warung Rumoh Aceh Kopi Luwak, Banda Aceh, pada kamis 17 Mai 2012.



Kesepuluh para finalis yang berasal dari Banda Aceh dan Aceh Tengah tersebut adalah Fudia Fahrina, Rizka Khairina Amran, Rita Amelia, Fadia Intan Rahmania, Rainy Regina Prianto, Rahmayani, Aida Fitria Isaq, Vini Firliana, Dewinta Heriza, dan Mutia Zahra.

Para finalis yang berasal dari luar Banda Aceh telah tiba di Banda Aceh sejak tanggal 16 mei 2012. Sebelum tampil di grand final, para finalis Miss Coffe tersebut akan dibekali ilmu seputar Beauty, Koreographi dan Catwalk.  Mereka juga akan diberikan pembekalan wawasan tentang kopi yang diadakan di warung Rumoh Aceh Kopi Luwak pada kamis sore.

“Nantinya, pemenang audisi ini akan mewakili aceh ke pemilihan Miss Coffe Indonesia 2012 di Jakarta, pada tanggal 31 Mai hingga 7 juni 2012. Sebelumnya pada tahun lalu, perwakilan Miss Coffe dari Aceh, Chairunnisa, berhasil masuk sebagai juara tiga pemilihan Miss Coffe Indonesia tingkat nasional. Kita berharap tahun ini  mampu kembali menduduki peringkat teratas,” tandasnya.[Elda Wahyu]

PA Dukung Tito Sebagai Bupati Aceh Barat

Banda Aceh - Dewan pimpinan Partai Aceh (PA) mendukung  pasangan bupati dan wakil T.Alaidinsyah (Tito)- Nanda dalam putaran kedua pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat 17 Mei 2012.

Hal ini dikatakan Jurubicara pusat Partai Aceh (PA), Fachrul Razi setelah menggelar rapat bersama dalam konferensi pers di kantor PA Lamteumen, Banda Aceh pada Kamis (17 /5).

Dalam konferensi pers tersebut turut juga dihadiri oleh ketua umum pemenangan pusat Partai Aceh yang biasa disapa Abu Razak alias Abu Bakar. Ia menjelaskan dukungan dukungan PA terhadap pasangan Tito bukan dukungan individu melainkan dukungan politik.

“Kami telah meneken kontrak politik dengan pasangan yang sebelumnya didukung oleh 8 partai koalisi ini,” sebutnya lagi.

Menurutnya, PA yakin pasangan Tito dan Nanda akan memenangkan pemilihan tersebut. Dan yang terpenting, kata Fachrul komitmen politik antara PA dan Haji Tito untuk menjalankan UU MoU Helsinki secara integratif dan menyeluruh di Aceh Barat.[T. Hendra]

Masyarakat Aceh Selatan Peringati Hari Pembantaian

Tapak Tuan - Masyarakat korban konflik di Jambo Keupok, Kecamatan Bahagia, Aceh Selatan melaksanakan doa bersama dan pengajian hingga khatam al qur’an.

Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Sembilan tahun peristiwa pembantaian 16 orang warga yang dilakukan aparat negara saat Aceh berstatus Darurat Milier. Doa bersama yang diikuti 50 warga itu dilangsungkan di kuburuan massal dipimpin pemuka agama setempat.

Destika Gilang Lestari, Koordinator KontraS Aceh, menyatakan peringatan tersebut sangat penting dilakukan masyarakat korban konflik agar tragedi kemanusian di Aceh dimasa lalu tidak terlupakan, dan tidak terjadi lagi dikemudian hari.

“Lagi pula keadilan untuk korban konflik belum terwujud,” sebutnya.

Menurut Gilang, Rancangan qanun Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) yang telah dibahas di badan legeslatif Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), merupakan tumpuan harapan masyarakat korban konflik di Aceh. Ia berharap Rancangan qanun tersebut dapat segera ditindak lanjuti.

“Draf qanun versi masyarakat sipil sudah dibahas di Banleg, tinggal dilanjuti pembahasan ditingkat yang lebih tinggi,” jelas Destika, Kamis 17 Mai 2012.

“Bila qanun KKR tidak segera diterbitkan, dapat mengurangi keparcayaan masyarakat terhadap legislative,” lanjutnya lagi.

Saburan, salah seorang keluarga korban konflik, menyatakan untuk mengenang tragedi  kemanusian yang merengut korban jiwa orang tua mereka, warga telah membangun tugu peringatan peristiwa di kuburan massal. Selain mencatat nama-nama korban, pada tugu juga ditulis kronologis peristiwa.

“Masyarakat dapat mengingat peristiwa menyedihkan itu dan terus berjuang mencapai keadilan,” ujar Subran.

Saburan, salah seorang keluarga korban, menyatakan seluruh warga Jambo Keupok larut dalam duka hari ini. Seluruh keluarga korban berharap pemerintah dapat memperhatikan nasib keluarga korban. Ia meminta Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), segera membahas qanun Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi demi perwujudan rasa keadilan masyarakat korban konflik di Aceh.

“Keluarga korban ingin dalam qanun ada pengungkapan kebenaran, reparasi dan rekonsiliasi,” kata Saburan. Selain itu, ia berharap dalam reparasi harus memasukan restitusi atau ganti rugi dari pelaku, serta kompensasi yang merupakan ganti rugi dari negara.[]

17 Mei 2012

Danrem: Penembakan di Aceh Faktor Kesenjangan Ekonomi

Banda Aceh - Komandan Korem 012 Teuku Umar Kol Inf Purnawan Widi Andaru mengatakan kasus penembakan yang terjadi di Aceh akhir-akhir ini diakibatkan adanya kesenjangan ekonomi masyarakat di provinsi itu yang belum diperhatikan.

"Hampir setiap kasus penembakan terjadi di Aceh, sekitar 75 persen diakibatkan oleh faktor kesenjangan ekonomi, termasuk konflik berkepanjangan yang pernah melanda daerah ini," katanya di Meulaboh, Rabu 16 Mei 2012.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam kata sambutan pada penutupan rapat paripurna ke-2 DPRK Aceh Barat tahun 2012 yang diwakili oleh Komandan Kodim 0105 Aceh Barat Letkol Inf Andi Sirajuddin.

Acara tersebut juga turut dihadiri Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto, Pj Bupati Ridwan Hasan, Kajari dan seluruh jajaran Muspida dan Muspida plus.

Danrem meminta Pemerintah Aceh agar dapat memfokuskan pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah "Bumi Serambi Mekah" ini guna menghindari kejadian teror seperti penembakan tak terulang lagi.

Ia menjelaskan, penembakan menggunakan senjata api dan aksi teror yang pernah terjadi karena pemerintah daerah masih kurang berupaya menciptakan berbagai hal untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

"Kami bertugas menjaga keamanan dan pemerintah daerah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Saya yakin, kalau masyarakat sudah sejahtera tidak akan ada lagi penembakan dan aksi teror kita temukan," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, keterkaitan pihak TNI dalam melindungi masyarakat serta keutuhan NKRI harus mendapat dukungan semua pihak terutama pemerintah daerah untuk menjadikan masyarakat berpenghasilan cukup dan pemerataan kesejahteraan.

Ia menyebutkan, untuk menjadikan Provinsi Aceh berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa ini situasi keamanannya kondusif, pemerintah daerah haruslah menciptakan keseimbangan ekonomi masyarakat.

Jelasnya, terjepitnya perekonomian serta kesenjangan ekonomi mendekatkan masyarakat dari berbuat kriminal, namun bila masyarakatnya sejahtera maka perbuatan melanggar hukum itu tidak akan muncul di tengah kedamaian saat ini.

"Orang GAM adalah Islam, TNI juga Islam, apa alasan terjadi saling membunuh, ini analisa bahwa ada faktor lain yakni ekonomi tidak seimbang memicu berbagai perbuatan melanggar hukum," tegasnya.

Andi Sirajuddin juga berpesan kepada Muspida Aceh Barat agar kedepan dapat lebih memperhatikan perekonomian masyarakat dengan tidak mengutamakan kepentingan pribadi, sehingga merugikan rakyat.[Ant]