13 November 2008

Tirulah Teknologi Kampanye Obama

Franklin Roosevelt menggunakan teknologi radio, John Kennedy melalui televisi, dan Barack Obama memanfaatkan internet untuk menggalang massa. Langkah ini bisa ditiru di Indonesia apalagi regulasi kampanye online dan SMS segera disahkan.

Regulasi kegiatan kampanye secara online yang sifatnya lintas sektoral, saat ini sedang dibahas Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menteri Komunikasi dan Informasi Mohammad Nuh mengatakan dengan regulasi itu kampanye melalui media internet dan SMS menjadi legal sebagaimana media lain, seperti surat kabar atau majalah.

Fokus dalam menyusun regulasi itu hanya pada poin-poin yang dilarang saja. Kecuali yang dilarang, semua kegiatan kampanye secara online boleh dilakukan. Aturan kampanye yang diatur menyangkut larangan melakukan black campaign.

Sebelum akhir tahun, regulasi kampanye melalui media internet dan SMS sudah selesai. Regulasi dikebut karena tahun depan kegiatan kampanye sudah berlangsung, meski saat ini juga sudah dimulai.

Calon presiden Indonesia tampaknya tidak boleh menafikkan kekuatan internet untuk menarik pendukung. Obama secara dramatis meraih sukses memanfatkan media online untuk mengorganisir, menggerakkan dan mengumpulkan jutaan dolar dana kampanyenya.

Lebih dari 3 juta donor dengan sukarela menyediakan uangnya untuk mendukung kampanye Obama. Pasukan sukarelanya yang mencapai lebih dari satu juta orang, juga secara serentak menelpon pemilih saat hari H pemungutan suara.

Saat pemilihan berlangsung, lebih dari lima juta user mengakses pidato Obama melalui YouTube. Obama juga menggunakan media SMS untuk mengingatkan jutaan pemilih baru, kapan dan kemana bisa melakukan pencoblosan.

Setahun lalu, setelah mengunjungi kantor Google di Mountain View, Obama mengatakan setelah memanfaatkan teknologi untuk kampanye, ia yakin akan berhasil menjalankan pemerintahan. Ia mengatakan perlu perangkat baru untuk menjalankan pemerintahan yaitu internet.

"Kita memiliki cara komunikasi abad 21, bicara langsung ke masyarakat Amerika. Itu akan membuat saya bisa berinteraksi dengan masyarakat secara langsung dalam upaya meningkatkan demokrasi dan memperkuat pemerintahan,”

Obama juga bersumpah untuk lebih transparan di pemerintahannya. Dia bahkan menjadi sponsor pendukung "Google for Government" yang fungsinya untuk membuat database (usaspending.gov) untuk menelusuri belanja keuangan negara. Obama juga menunjuk chief technology officer untuk mengintegrasikan teknologi ke seluruh aspek kehidupan.

Obama bisa jadi akan menggantikan pidato kepresidenan tiap hari Sabtu lewat radio menjadi pidato melalui YouTube yang bisa diakses secara global. Pidato ini juga diterjemahkan dalam banyak bahasa.

Namun masih ada pertanyaan bagaimana pemerintahan Obama menjaga pasukannya dan pendukungnya untuk tetap terorganissir dan tidak terlupakan? Juga bagaimana jutaan sukarelawan Obama yang mendukung kampanyenya terlibat dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan undang-undang yang merepotkan?

Pemerintahan Obama bisa saja membuat jaringan yang bisa berinteraksi dengan gedung putih dan tetap mempertahankan barackobama.com. Saat masa kampanye, Obama pernah mendapat cercaan dari pendukungnya karena mendukung penyadapan.

Hampir 30 ribu pendukungnya membentuk oposisi yang melawan keputusan itu, namun Obama dan pembantunya bertindak gesit dengan membuka saluran online untuk mendiskusikan masalah itu.

sumber: inilah.com