30 November 2011

Massa Datangi DPRK Bener Meriah Dukung MK

Bener Meriah -Massa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa pemuda dan masyarakat berunjuk rasa ke DPRK Bener Meriah, Rabu (30/11), guna mendukung keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) agar tahapan pilkada di Aceh tetap dilaksanakan.

Pada aksi massa yang mengatasnamakan masyarakat peduli pilkada damai itu mendapat penjagaan ekstra ketat dari aparat kepolisian, karena gedung DPRK bersebelahan dengan kantor Bupati Bener Meriah.

Aksi unjuk rasa yang diperkirakan diikuti ribuan orang itu dalam orasi di depan kantor DPRK di komplek perkantoran Selure Kayu Bener Meriah tersebut, meneriakan yel-yel yang isinya mendukung keputusan MK sebagai lembaga peradilan tertinggi di Tanah Air itu.

Koordinator aksi Aramiko Aritonang mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan terhadap kisruh pelaksanaan pilkada di Aceh yang akhir-akhir ini telah menimbulkan polemik.

"Aksi ini agar menjadi perhatian pemangku kebijakan baik ekslusif dan legislatif di Aceh maupun tingkat pusat di Jakarta, agar menghasilkan solusi damai yang dapat meredam polemik regulasi pilkada," ujarnya.

Para pendemo juga menyebarkan selebaran yang berisi tentang delapan poin tuntutan, yang antara lain berisi mendesak politisi dan elit politik Aceh agar mengambil langkah-langkah menghentikan polemik menyangkut pelaksanaan pilkada di Aceh.

Selain itu, massa juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mengkonsolidasikan diri dan memperkuat barisan untuk bersama-sama mengawal proses pilkada Aceh, agar berjalan damai dan demokratis.

Dan mengajak seluruh rakyat Aceh untuk menjadikan musuh bersama yang menganggu proses demokrasi dan perdamaian di Aceh sesuai dengan amanat MoU Helsinki.

Ketua DPRK Bener Meriah Rusli M Saleh bersama anggota dewan lainnya yang menjumpai massa menegaskan, DPRK Bener Meriah mendukung pelaksanakan pilkada sesuai dengan keputusan MK.

"Kita mendukung penuh pelaksanaan pilkada di Aceh sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan yang sesuai dengan keputusan MK," ujarnya.

Rusli juga mengatakan pihak DRPK Bener Meriah akan segera menyampaikan aspirasi masyarakat Bener Meriah ini.

Perwakilan massa selanjutnya melakukan dialog dengan anggota DPRK Bener Meriah di ruang sidang gedung dewan. Dialog tersebut dihadari beberapa anggota DPRK dan dipimpin oleh ketua DPRK Bener Meriah Rusli M Saleh.

Dari hasil keputusan dialog tersebut, DPRK Bener Meriah berjanji akan membuat surat rekomendasi untuk mendukung pelaksanaan pilkada damai yang akan dikirimkan ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Panwas Aceh dan KIP Bener Meriah. [Antara]

2.972 Dukungan KTP Darni Daud-Ahmad Fauzi Tak Memenuhi Syarat

[caption id="attachment_2019" align="alignleft" width="190" caption="Agusni AH"][/caption]

Langsa—Sebanyak 2.972 dukungan KTP terhadap pasangan balon gubernur Aceh Darni Daud- Ahmad Fauzi yang diverifikasi KIP Kota Langsa, tidak memenuhi syarat. Sedangkan 4.153 lainnya dinyatakan memenuhi syarat. “KIP Langsa telah menyelesaikan verifikasi dukungan KTP balon gubernur Aceh pasangan Darni Daud- Ahmad Fauzi dari jalur perseorangan dengan jumlah dukungan yang masuk 7.125,” kata Ketua KIP Langsa, Agusni AH, kepada Acehcorner, Rabu (30/11).

Menurut Agusni, dari hasil verifikasi tersebut, KIP Kota Langsa menemukan KTP dukungan dimaksud sebanyak 2.972 yang tidak memenuhi syarat, sedangkan 4.153 lainnya dinyatakan memenuhi syarat. Berkas dukungan KTP calon perseorangan ini langsung kita serahkan ke KIP Aceh hari ini.

Mantan Ketua HMI Cabang Langsa ini mengungkapkan, tahapan tersebut merupakan lanjutan sejak putusan sela Mahkamah Konstitusi (MK)  pada tanggal 2 Nopember. Kedepan pihaknya  akan menfokuskan diri untuk melaksanakan sosialisasi Pemilukada lanjutan sebagaimana program tahapan dan jadwal terbaru.

Sebagaimana diketahui, kata Agusni, bahwa hari “H” pemilihan Pemilukada Aceh jatuh pada tanggal 16 Februari 2012 mendatang. Karenanya.”Segala persiapan akan lebih dimatangkan sehingga memberikan hasil yang kredibel dan akuntabel,” demikian Agusni AH.[]

Presiden Direktur Medco: Kami Mengedepan Kepentingan Masyarakat

[caption id="attachment_2013" align="alignleft" width="172" caption="Lukman Mahfoedz"][/caption]

Idi—Presiden Direktur &  CEO PT Medco Energy, Lukman Mahfoedz, mengatakan pihaknya  selalu berusaha untuk mengedepankan kepentingan masyarakat Aceh Timur, sebagai wilayah kerja PT Medco E&P Malaka di Blok A. Hal itu disampaikannya saat member kata sambutan pada acara peletakan batu pertama pembangunan RSUD Aceh Timur dari program CSR perusahaan migas tersebut di Seuneubok Barat, Idi Timu, Rabu (30/11).

Dia menambahkan, anggaran yang diperuntukkan untuk pembangunan tahap pertama RSUD Aceh Timur sebesar Rp 70 M dan direncanakan pembangunannya dimulai awal Februari 2012 dan akan selesai dibangun pada awal tahun 2014 nanti. “Bersamaan dengan dimulainya proyek pembangunan produksi gas dari wilayah kerja migas Blok A. Meski proyek pembangunan fasilitas produksi gas belum dimulai, namun dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat setempat akan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai, maka pembangunan rumah sakit harus didahulukan,“ ungkap Lukman.

Pada kesempatan itu, Bupati Aceh Timur Muslim Hasballah juga menyampaikan terima kasihnya kepada PT Medco yang telah membantu pembangunan RSUD Aceh Timur. “Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat Aceh Timur,” ujar Muslim. []

Medco Bangun RSUD Aceh Timur

Idi—PT Medco Energi Internasional Tbk akhirnya menyahuti keinginan Pemkab Aceh Timur dengan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat. Upaya ini ditandai dengan peletakan batu pembangunan rumah sakit tersebut, Rabu (30/11) di Seuneubok Barat, Idi Timu. Kegiatan iti juga turut dihadiri oleh seribuan undangan, unsur muspida Aceh Timur, muspida Aceh,  dan tokoh masyarakat setempat.

Pembangunan rumah sakit tersebut merupakan inisiasi langsung oleh PT Medco E&P Malaka, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh perseroan serta mitra kerja Primier Oil dan Japex. Pihak Medco menyebutkan, dana yang dianggatkan merupakan program Corporate Social Responsibility. Peletakan batu pertama  dilakukan langsung oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, didampingi CEO PT Medco Energi Lukman Mahfoedz. Disaksikan Bupati Aceh Timur, Muslim Hasballah, perwakilan BP MIGAS Sumbagut, tokoh masyarakat, ulama, dan masyarakat di sana.

Gubernur Irwandi dalam pidatonya, mengatakan, terwujudnya pembangunan RSUD Aceh Timur  berkat perjuangan panjang.” Ini merupakan yang pertama terjadi di Indonesia, kucuran dana CSR  dilakukan sebelum mereka memperoleh hasil dari eksplorasi di wilayah Aceh Timur. Untuk itu,  saya mengaharapakan masyarakat Aceh Timur untuk mendukung  pembangunan rumah sakit ini yang diperkirakan rampung 2014,” ujar Irwandi. []

Teks Foto: Gubernur Aceh Irwandi Yusuf meletakkan batu pertama pembangunan RSUD Aceh Timur yang dibangun oleh PT Medco Energi, Rabu (30/11) di kawasan Seuneubok Barat, Kecamatan Idi Timu/ ISKANDAR USMAN

BSMPL: Pengeboman Seuramoe Irwandi, Propaganda Murahan

Banda Aceh – Pengeboman kantor Seuramoe Irwandi-Muhyan yang terjadi semalam, Selasa (29/11), menuai kecaman dari elemen masyarakat Aceh. Mereka mengutuk keras aksi yang tidak bertanggung jawab ini dan mengatakannya sebagai propaganda murahan, di tengah-tengah situasi politik Aceh jelang Pemilukada ke depan.

“Aksi tersebut merupakan propaganda murahan yang sedang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan proses perdamaian dan proses demokrasi yang sedang berjalan di Aceh,” ketus Waldan Yoga, Sekretaris Jenderal Bakti Sosial Mahasiswa Pemuda Leuseur, melalui surat elektroniknya ke email redaksi Acehcorner, Rabu (30/11).

Waldan meminta pihak kepolisian, serius mengungkap kasus ini dan dengan segera dapat menangkap pelakunya. Lebih lanjut ia mengatakan, pihak kepolisian juga dapat terus menindak lanjuti dan memberikan laporan secara berkala kepada rakyat Aceh.

“Kami berharap Aparat Penegak hukum serius menindak lanjutinya, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya.

Komunitas pecinta alam ini juga mengatakan, mengutuk siapapun pelaku pengeboman tersebut karena terasa sekali adanya motif dan upaya yang sedang dilancarkan, untuk mengacaukan keadaan, baik kedaan perdamaian dan keadaan demokrasi yang sedang di nikmati rakyat Aceh saat ini.

Lanjut Waldan, kepada seluruh kandidat calon Gubernur, Bupati dan Walikota beserta team sukses dan pendukung fanatiknya, kiranya bisa menahan diri dan tidak menjadikan persaingan politik, mengorbankan masa depan Aceh dan merusak Perdamaian yang sedang di nikmati masyarakat Aceh.

Menurutnya, siapapun pelakunya dan siapapun dalang yang berada dibalik aksi pengoboman ini, merupakan orang-orang atau kelompok tertentu yang ingin merusak perdamaian Aceh dan proses demokrasi yang sedang dijalankan.

“Siapapun pelakunya harus dijadikan Musuh bersama rakyat Aceh,” pungkasnya.[]

 

Seuramoe Irwandi-Muhyan Digranat OTK

Banda Aceh - Kantor tim sukses bakal calon Gubernur/ Wakil Gubernur Aceh Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan di jalan Teuku Daud Beureueh Banda Aceh, digranat orang tak dikenal(OTK) pada Selasa (29/11), jelang dinihari. Namun, tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekira pukul 23.40 wib.


Informasi yang dikumpulkan di lapangan, granat itu jatuh tepat di samping pintu rumah yang dijadikan markas tim pemenangan bakal calon Gubernur Aceh itu. Serpihan granat juga terlihat di dinding rumah dan memecahkan kaca bagian dalam jendela. Saat kejadian ada delapan orang petugas piket dan anggota tim sukses.


Namun tak ada seorang pun yang melihat pelaku datang dengan mengunakan kendaraan apa. Beberapa saat usai peristiwa itu puluhan Polisi dari Kepolisian Resort Kota Banda Aceh dan tim Jihandak Polda Aceh menyambangi tempat kejadian perkara. Polisi mengumpulkan serpihan granat guna proses penyelidikan.


Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Armensyah Thay menyebutkan belum diketahui pasti jenis granat yang digunakan pelaku, dari daya ledaknya yang tidak begitu merusak, diduga jenis granat itu adalah granat tangan. "Kami masih menyelidiki dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, untuk mengetahui jenis dan pelakunya," katanya.


Dia juga belum berani menyimpulkan motif di balik peristiwa itu. "Kalau sekarang bisa macam-macam, bisa juga politik, tapi belum bisa kita simpulkan," ujarnya. Hingga pukul 02.00 wib polisi masih berada di lokasi kejadian. Puluhan warga juga ikut menyaksikan kerja Polisi.


Pasangan Irwandi-Muhyan merupakan satu dari empat kandidat bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh. Mereka maju dari jalur independen. Irwandi akan berakhir masa jabatannya sebagai Gubernur pada Februari 2012 mendatang, sedangkan Muhyan adalah bekas Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh[]

Keterangan Foto: Tim Jihandak Polda Aceh Sedang melakukan identifikasi dan olah TKP, di Kantor Tim Sukses Irwandi-Muhyan |Misdarul Ihsan

Seuramoe Irwandi-Muhyan Digranat OTK

Banda Aceh - Kantor tim sukses bakal calon Gubernur/ Wakil Gubernur Aceh Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan di jalan Teuku Daud Beureueh Banda Aceh, digranat orang tak dikenal(OTK) pada Selasa (29/11), jelang dinihari. Namun, tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekira pukul 23.40 wib.


Informasi yang dikumpulkan di lapangan, granat itu jatuh tepat di samping pintu rumah yang dijadikan markas tim pemenangan bakal calon Gubernur Aceh itu. Serpihan granat juga terlihat di dinding rumah dan memecahkan kaca bagian dalam jendela. Saat kejadian ada delapan orang petugas piket dan anggota tim sukses.


Namun tak ada seorang pun yang melihat pelaku datang dengan mengunakan kendaraan apa. Beberapa saat usai peristiwa itu puluhan Polisi dari Kepolisian Resort Kota Banda Aceh dan tim Jihandak Polda Aceh menyambangi tempat kejadian perkara. Polisi mengumpulkan serpihan granat guna proses penyelidikan.


Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Armensyah Thay menyebutkan belum diketahui pasti jenis granat yang digunakan pelaku, dari daya ledaknya yang tidak begitu merusak, diduga jenis granat itu adalah granat tangan. "Kami masih menyelidiki dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, untuk mengetahui jenis dan pelakunya," katanya.


Dia juga belum berani menyimpulkan motif di balik peristiwa itu. "Kalau sekarang bisa macam-macam, bisa juga politik, tapi belum bisa kita simpulkan," ujarnya. Hingga pukul 02.00 wib polisi masih berada di lokasi kejadian. Puluhan warga juga ikut menyaksikan kerja Polisi.


Pasangan Irwandi-Muhyan merupakan satu dari empat kandidat bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh. Mereka maju dari jalur independen. Irwandi akan berakhir masa jabatannya sebagai Gubernur pada Februari 2012 mendatang, sedangkan Muhyan adalah bekas Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh[]

Keterangan Foto: Tim Jihandak Polda Aceh Sedang melakukan identifikasi dan olah TKP, di Kantor Tim Sukses Irwandi-Muhyan |Misdarul Ihsan

29 November 2011

Darni Manfaatkan Malam Kesenian untuk Kampanye Cagub

Darussalam - Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang juga Calon Gubernur (Cagub) Aceh dari jalur independen, Darni M. Daud, disinyalir melakukan kampanye terselubung pada acara pementasan malam kesenian dalam rangka memperingati 50 tahun Unsyiah, Senin (28/11) di Gedung AAC Dayan Dawood.

Sejumlah acara kesenian yang diisi pada acara tersebut dilaporkan berakhir dengan seruan agar penonton memilih Darni sebagai Gubernur Aceh dalam pelaksanaan Pemilukada nantinya.

Informasi yang diterima oleh wartawan, Selasa (29/11), kampanye terselubung sang rektor tersebut membuat sejumlah penonton kecewa. Sejumlah mahasiswa yang awalnya berminat mengikuti acara, juga terpaksa angkat kaki agar tidak terpengaruh dengan kampanye tersebut.

”Pada saat acara tampilan kesenian Seudati, mereka berkali-kali berkampanye untuk Darni. Tindakan ini sangat kami sesalkan karena seharusnya malam kesenian tersebut adalah milik mahasiswa dan civitas akademik unsyiah yang seharusnya bebas dari politik praktis,”ungkap Nurul Fajri, 21, mahasiswa Unsyiah yang hadir pada kegiatan tersebut.

Sementara itu, Edi Firmansyah, mahasiswa Unsyiah lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, sikap yang ditunjukan oleh Rektor Darni M. Daud saat ini sudah di luar perilaku akademisi. Darni juga dilaporkan beberapa kali melakukan kampanye terselubung pada acara wisuda mahasiswa.

”Oleh karena itu, kita sudah lelah melihat perilaku ini. Pada malam kesenian, banyak penonton yang langsung pulang begitu mengetahui isi kegiatannya adalah kampanye terselubung rektor,”papar dia.[Abd]

Demo Tolak Politisasi Kampus di Unsyiah

Darussalam - Demo tolak politisasi kampus, Selasa (29/11) pukul 00.12 WIB dini hari muncul di kampus Unsyiah. Massa yang menurut informasi kecewa dengan sikap Rektor Darni M. Daud yang terkesan memanfaatkan fasilitas kampus untuk kepentingan pribadinya, melakukan aksi di depan pintu masuk.

Sejumlah massa ini mengusung selembar kain putih yang bertulisan tolak politisi kampus. Massa juga menggelar orasi secara bergilir yang mengecam tindakan rektor Unsyiah.

Dalam orasinya, mereka menyebutkan ada tiga peraturan yang telah dilanggar oleh Rektor Unsyiah, yaitu Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU. No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Selain itu, orator demo tersebut juga disebutkan, pelanggaran Darni terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 24 tahun 2010 tentang Pengangkatan dan pemberhentian Rektor pada perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah, serta Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (PKBKN) No. 10 tahun 2005 tentang PNS yang menjadi Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.

”Kita menolak politisasi kampus. Saat ini Darni telah menggunakan fasilitas kampus untuk kepentingan pribadi,”ungkap Maulana, koordinator aksi (korlap) di akhir orasinya.

Demo ini berakhir pukul 00.43 WIB. Massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.[Abd]

Polisi Temukan 25 Hektar Ladang Ganja

Banda Aceh - Aparat Polres Aceh Besar menemukan tanaman ganja di areal seluas sekitar 25 hektare dalam sebuah operasi di kawasan Gunung Abah Rimba Kecamatan Indrapuri, kabupaten setempat.

"Selain penemuan ladang ganja, aparat kepolisian juga berhasil mengamankan seorang tersangka yang diduga sebagai penanam tanaman haram tersebut," kata Kabid Humas Polda Aceh AKBP Gustav Leo, Selasa (29/11).

Ia menjelaskan, ladang ganja dan seorang tersangka berinisial RH (23) yang diduga sebagai pemilik tanaman tersebut, ditangkap di lokasi kejadian perkara pada Senin (28/11).

Disebutkan, tanaman ganja yang ditemukan aparat kepolisian dalam sebuah operasi itu berusia antara dua sampai empat bulan atau siap panen. Tanaman ganja di lokasi itu diperkirakan sekitar 200 ribu batang dengan ketinggian berkisar 1,5- 2,0 meter.

Gustav Leo juga menjelaskan, di lokasi tersebut polisi juga menemukan barang bukti antara lain satu buah alat pres cetakan terbuat dari besi, timbangan, dongkrak, tempat penyulingan, sepeda motor dan dua karung biji ganja.

"Penemuan ladang ganja di kawasan pegunungan itu ditemukan setelah polisi memperoleh laporan masyarakat. Partisipasi warga memberikan informasi itu telah membantu upaya Polri memberantas narkoba," kata dia.

Kapolres Aceh Besar AKBP Herman Sikumbang mengatakan, masih ada ditemukan beberapa lokasi sebagai basis tanaman ganja di daerah ini dan sudah memantau untuk diselidiki.

Kawasan yang diduga masih dijadikan sebagai lokasi tanaman ganja di Aceh Besar itu antara lain pegunungan Seulawah, Lamteuba, dan Pulo Aceh.

"Kami akan terus berupaya memutus mata rantai peredaran narkoba terutama jenis tanaman ganja di Aceh Besar," kata Kapolres Aceh Besar itu. [Antara]

Penanaman Jabon Digalakkan di Aceh Timur

Idi - Untuk mendukung program penanaman  1 miliar pohon yang dicanangkan pemerintah pusat untuk antisipasi banjir dan peningkatan ekonomi masyarakat, Aceh Timur mengalakkan kelompok tani untuk menanam pohon  jenis kayu  jabon. Hal itu ditandai dengan penanaman 1 miliar pohon dipusatkan di depan Pendopo Idi Rayeuk, Senin (28/11).

Acara tersebut dibuka langsung oleh Bupati Aceh Timur Muslim Hasballah. Turut hadir   Dandim 0104 Aceh Timur, Kapolres Aceh Timur, Kajari Idi, Kadis Kehutanan dam Perkebunan Aceh Timur, serta unsur SKPD Aceh Timur. Bupati yang membacakan  pidato  Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan mengatakan, pada 2011 realisasi penanaman pohon sudah mencapai 827 juta batang pohon atau sekitar 80 persen.

Manfaat penanaman pohon  selain dapat mencegah dari bencana alam banjir dan longsor di semua daerah. “Tak hanya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca, juga mencegah bencana alam,  penanaman pohon juga akan berdampak langsung kepada kesejahteraan rakyat utamanya di pedesan melalui tumbuhnya industri berbasis pertanian,” katanya.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Timur, Ir. Saifuddin, MP, dalam laporannya mengatakan, upaya penanaman 1 miliar  pohon di Aceh Timur melibatkan ratusan kelompok tani dan masyarakat luas. Bahkan pihaknya terus mendukung upaya penanaman pohon melalui kelompok tani, terutama pohon jenis jabon, mahoni, ketapang dan lainya.

Dia menambahkan, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menunjang pelaksaan tanam 1 miliar pohon,  Dinas Kehutanan Aceh Timur terus melakukan pengembangan pohon jabon di sejumlah wilayah Aceh Timur. “ jenis pohon jabon ini selain gampang tumbuh juga masa panennya sangat singkat yaitu 5 hingga 10 tahun,’ pungkas Saifuddin[]

Teks Foto: Bupati Aceh Timur, Muslim Hasballah didampingi Kadis Kehutanan dan Perkebunan Saifuddin MP (kiri) sedang menanam pohon pada kegiatan pencanangan tanam 1 miliar pohon di Idi.

Rahmadhani Pimpin HMI Cabang Langsa




Langsa - Rahmadhani dari komisariat Fakultas Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langsa Periode 2011-2012 dalam konferensi ke XXII di Aula Bappeda Aceh Timur, Senin (28/11).

Terpilihnya Rahmadhani dalam konferensi tersebut setelah unggul dari dua rivalnya, yakni Yunansyah dari Komisariat FKIP Unsam Langsa dan Zulkifli dari Komisariat Dakwah STAIN Langsa. Dimana dalam pemilihan itu Rahmadhani berhasil meraup suara dukungan 10, Yunansyah mendapat dukungan 7 suara dan Zulkifli mendapat dukungan 6 suara.

Ketua Umum Demisioner HMI Cabang Langsa, Syamsuddin usai kegiatan mengatakan, dirinya sangat bersyukur pelaksanaan konferensi berjalan dengan sukses dan tepat waktu. “Saya berharap ketua umum terpilih dapat menjalankan roda organisasi HMI Cabang Langsa dengan lebih baik,” harapnya[]


Rapor Perdana Persiraja

Pertandingan perdana Persiraja di kancah IPL 2011/2012 telah dihelat di Stadion Harapan Bangsa, Minggu (27/11). Persiraja hanya memperoleh satu poin setelah dipaksa bermain imbang 3-3 oleh Persija ‘Siluman’ Jakarta.

www.acehcorner.com ingin memberikan penilaian kepada anak asuhan Herry Kiswanto. Penilaian ini subyektif. Sebab, bersumber pada pengamatan kami saja. Amat mungkin penilaian kami berbeda dengan pembaca. Kami, Anda, dan mereka pasti memiliki penilaian sendiri terhadap penampilan Abdul Musawir dan kawan-kawan.

Untuk menilai permainan secara umum dan lini per lini, kami menggunakan skala abjad A,B,C,D. Dengan rincian A yang terbaik, B baik, C cukup, dan D buruk. Untuk menilai personal, kami menggunakan skala penilaian 1-10. Angka 1 untuk nilai terendah dan 10 untuk yang tertinggi.

Secara umum, permainan Persiraja cukup bagus. Tampil dengan pola 4-4-2, Persiraja bermain lumayan lepas dan agresif, penguasaan bola dominan, umpan dari kaki ke kaki juga terbilang lancar, pola serangan variatif, perebutan lapangan tengah dimenangkan Djibril dan kawan-kawan. Hal ini membuat Persija hanya mengandalkan serangan balik cepat melalui kedua sayapnya dan cukup berhasil memainkan taktik ini. Dua gol mereka ke gawang Persiraja bersumber dari serangan balik cepat yang gagal dihadang pemain belakang Persiraja. www.acehcorner.com memberi nilai untuk keseluruhan permainan perdana Persiraja B.

Jika saja mampu mempertahankan kemenangan, kami tidak akan ragu memberi nilai A untuk tuan rumah.

Lini Belakang
Lini belakang kami berikan nilai C. Kebobolan dua gol melalui serangan balik cepat dan satu gol melalui tendangan bebas menunjukkan lini belakang Persiraja bermasalah. Lini belakang tidak berhasil membaca taktik permainan lawan. Bek kiri-kanan kalah cepat dengan sayap kiri-kanan lawan. Faktor ini diperparah oleh buruknya komunikasi sesama bek maupun penjaga gawang.

Gol kedua dan ketiga Persija ke gawang Yuda Andika kami taksir tersebab faktor komunikasi dan hilangnya konsentrasi bertahan. Penjaga gawang ragu-ragu dalam mengambil sikap juga memurukkan nilai lini belakang Persiraja.

Lini tengah
Lini tengah tampil paling baik. Kami menabalkan A untuk lini sentral ini. Djibril berhasil mengontrol permainan. Playmaker asal Guinea ini sukses menjadi kreator serangan Lantak Laju. Defri dengan kecepatannya mampu merepotkan pertahanan Persija di babak pertama. Sayang pemain bertubuh mungil ini tidak tampil penuh. El kapiten juga menunjukkan kemampuannya. Dua gol dari kaki kiri bukti sahih kemampuan dan kematangan pemain berambut jingkrak itu.

Hanya Erik Saputra yang tampil kurang lugas. Beberapa kali ia salah dalam mengumpan dan terlambat merebut bola. Padahal, pada musim lalu mantan skuad PSSB ini selalu tampil ngotot dan konsisten sepanjang musim.

Lini depan
Lini depan mandul. Nyaris tidak memiliki peluang emas. Tapi penampilan mereka tidak seburuk lini belakang.

Untuk duet Imral Usman-Dillah kami berikan B. Imral Usman sempat mengancam lini bawah Persija pada babak pertama dengan gerakannya. Tapi pemain berambut ala Diego Michele itu kerap jatuh sebelum masuk kotak 12 pas. Satu gerakannya menghasilkan tendangan bebas dan berbuah gol.

Sedangkan Dillah tampil terlalu terburu-buru. Sebuah solo run Dillah yang seharusnya dapat dikonversi menjadi peluang, justru dikacaukan dribbling buruk hingga bola direbut lawan. Dalam satu kesempatan, kerjasama satu dua dengan Musawir juga buruk. Namun kengototannya patut mendapat apresiasi. Pemain bawah Persija sangat mewaspadai si Jangkung ini.

Nilai personal
Yuda Andika (kiper) mendapat nilai 6. Jika bukan laga perdana dan faktor lapangan licin, dengan performa seperti itu, Yuda akan kami berikan nilai merah. Kami berasumsi, itu penampilannya yang terburuk sepanjang memperkuat Persiraja.

Irwanto mendapat nilai 6,7, terbaik diantara pemain belakang lainnya. Ia masih tampak kokoh sebagai palang pintu di hadapan Yuda. Tapi keterlambatannya menutup gawang yang ditinggal Yuda saat terjadi gol ketiga, memurukkan nilainya.

Yusrizal kami berikan nilai 6,5, rekrutan baru ini kelihatannya belum kompak dengan Irwanto. Kami menduga komunikasi pemain ini masih bermasalah.

Andrea mendapat nilai 6,6. Kengototannya masih tampak, tapi kerap melakukan kesalahan yang tidak perlu, seperti mengganggu pergerakan lawan dengan badannya di sektor pertahanan lawan. Andrea cengderung mengandalkan fisik dalam bermain. Overlapping Andrea tidak banyak menghasilkan krosing dari rusuk kanan lawan. Beberapa kali bahkan ia telat mengumpan.

Gilang Angga kami berikan nilai 6,5. Satu gol dari tendangan spekulasinya yang cantik mengangkat nilai mantan pemain Persib Bandung dari seharusnya 6. Sering kalah speed dengan lawan. Dari pinggir sisiran Angga dua kali gawang Persiraja robek.

Erik Saputra kami berikan nilai 7,2. Gelandang bertahan enerjik ini belum menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sore itu Erik tidak segarang musim lalu ketika masih di level Divisi Utama. Ia cuma tampil lumayan.

Djibril tampil memukau, andai satu tendangannya dari lapangan tengah menghasilkan gol, kami tidak akan ragu memberinya angka 8,5. Tapi karena tidak menghasilkan gol, kami kira Djibril lebih dari pantas mendapatkan nilai 8.

Abdul Musawir memperoleh nilai tertinggi dari seluruh pemain, 8,5. Satu gol tendangan bebas cantik dan satu gol melalui titik putih pantas menjadikannya sebagai Man of The Match dalam pertandingan itu.

Defri kami berikan nilai 7,8. Kecepatannya merepotkan pertahanan lawan khususnya di babak pertama. Andai ia dipertahankan bermain penuh, bukan mustahil Dillah akan membuat gol dari krosingnya.

Imral Usman di babak pertama bermain bagus. Kami berikan nilai 6,9. Ngotot dan gerakan dalam menyongsong umpan dari tengah bagus. Karena tidak ada gol, ia tidak mungkin mendapatkan nilai di atas 7.

Dillah tidak tenang. Ia terlalu terburu-buru. Aksinya tidak membahayakan lawan. Dillah sering melakukan back pass setelah menerima umpan. Padahal, seorang striker sesekali perlu mengelabui bek lawan setelah menerima umpan. Karena gigih, maka kami berikan Dillah angka 6,9.

Mukhlis Nakata yang masuk menggantikan Defri di awal babak kedua tidak menunjukkan kemampuannya. Cuma sekali memiliki kesempatan krosing, dan tidak berhasil dilakukan dengan baik. Nakata pantas mengantongi angka 6,5. Padahal, Herkis memainkannya untuk menambahkan daya gedor dari sayap kanan. Tapi itu tidak terjadi.

Syakir Sulaiman masuk menggantikan Imral Usman. Pemain U-21 ini gagal unjuk gigi. Salah satu umpannya kami tangkap gagal. Kurang lebih ia tampil sekualitas Nakata. 6,5 kami pikir cukup untuk Syakir.

Pelatih Herry Kiswanto kami berikan nilai 8. Pola yang dimainkan anak asuhnya, menurut kami bagus. Herry berhasil memprovokasi asuhannya untuk menguasai bola lebih lama. Permainan satu dua cantik dan mulus. Tapi, ia kami anggap berjudi ketika mempertahankan Gilang Angga untuk bermain penuh. Asumsi kami, setelah Angga mencetak gol, ia pantas ditarik keluar. Speed-nya menurun drastis di babak kedua. Karena dia kalah speed untuk menahan laju lawan, Persija mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Jika saja Persiraja menang, Herkis akan memperoleh angka 8,5. Ini penilain kami, mana penilaian Anda? [editorial acehcorner.com]

GNCI Aceh Desak KIP Konsisten Laksanakan Putusan MK

Banda Aceh - Gerakan Nasional Calon Independen (GNCI) Aceh mendesak KIP Aceh agar konsisten melaksanakan putusan MK dengan mengakomodir pasal-pasal dalam Qanun No.7/2006.

Desakan tersebut disampaikan Ketua GNCI Aceh Safaruddin, SH sehubungan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 108/PHPU-D/IX/2011
tanggal 24 November 2011, halaman 40 poin [3.10].

"Kita minta KIP Aceh agar melaksanakan Qanun No. 7 tahun 2006, secara cermat,
fairness, konsisten dan kensekuen serta demokratis dan Jurdil," kata Safaruddin dalam surat yang ditujukan ke KIP Aceh dan ditembuskan ke Presiden RI, Ketua DPR, Ketua KPU, Menkopolhukam dan Mendagri, dan salinannya diterima The Aceh Corner.

Menurut Safaruddin, dalam putusan MK jelas disebutkan agar KIP menggunakan Qanun No 7 tahun 2006. Namun, kata dia, dalam SK KIP Nomor 26 Tahun 2011 tak semua pasal dalam Qanun diakomodir, seperti pasal 2A ayat (1) huuruf (a) dan (b),pasal 2A ayat (2), pasal 2A ayat (4),pasal 2B (1), (2) huruf (a) dan (b), pasal 27 Ayat (5) huruf (b) Jo Pasal 35 ayat (2) dan (3) Jo Pasal 40 (2a) dan (2c), pasal 28 ayat (1), pasal 33 ayat (1c) Jo pasal 1 angka 37, pasal 32 ayat (2) huruf (e) dan (i), pasal 54 ayat (1a), pasal 69 ayat (1b) dan (1d) jo pasal 71 ayat (b) dan (1d), pasal 70 ayat (2) dan (3) Jo pasal 72 ayat (2) dan (3), pasal 73 ayat (3), (4) dan (5) Jo pasal 74 ayat (3), (4) dan (5).

"Pasal-pasal ini belum diakomodir dalam SK KIP sekarang," katanya.

Menurutnya, jika KIP tak mengakomodir pasal-pasal tersebut sama saja KIP tidak konsisten menjalankan putusan MK.

"SK KIP No.26 tahun 2011 yg dipakek jinoe harus konsisten dilaksanakan dengan qanun No.7 tahun 2006," pungkasnya. []

Lama Vakum, Ormawa Unimal Kembali Aktif

Lhokseumawe – Setelah lama vakum, Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di lingkungan Fakultas Pertanian Unimal kembali aktif. “Sebelumnya ada kevakuman aktivitas Ormawa di lingkungan FP Unimal, namun kini kembali kita dorong dan bina untuk aktif kembali,” ujar Pembantu Dekan III, Bidang Kemahasiswaan, Saiful Adhar, S.Si, M.P, usai melantik Ketua BEM, DPM dan pengurus 3 organisasi himpunan mahasiswa lainnya, Selasa (29/11).

Di aktifkan kembali Ormawa ini, menurut Saiful, karena pihaknya mempunyai visi dan misi berupa pembentukan karakter mahasiswa dilingkungan kampus. Acara yang dihadiri oleh 300 peserta dan undangan juga menampilkan kreasi seni yang dimainkan oleh mahasiswa FP unimal, meliputi Seudati Agam, Ranup lampuan serta tari kreasi dari sanggar Faperta Unimal.

Dekan FP Unimal, Ir. Jamidi, M.P sendiri menyambut baik, geliat aktivitas organisasi mahasiswa Unimal yang kembali dirintis ini. Ia mengharapkan, aktivis mahasiswa ini nantinya dapat menjadi mitra pimpinan fakultas untuk memajukan Fakultas Pertanian.

Katanya, pimpinan fakultas sangat terbuka dengan kritikan dan saran yang disampaikan secara beretika dan bertanggung jawab.

“Yang penting, jangan sebarkan fitnah,” tegasnya.[]rel.

 

 

 

 

Peringati 7 Tahun Tsunami FJAPB Gelar Aneka Lomba

Banda Aceh - Forum Jurnalis Aceh Peduli Bencana (FJAPB) akan menggelar aneka lomba memperingati tujuh tahun bencana gempa dan tsunami. Menurut Fakhrurradzie Gade, Sekretaris Jenderal FJAPB, kegiatan tersebut dalam rangka kampanye pengurangan risiko bencana. "Kegiatan ini bertujuan untuk refleksi peran semua pihak dalam pengurangan risiko bencana termasuk jurnalis, apa yang telah dilakukan dan harus diperbaiki ke depan," jelasnya, Selasa (29/11).


Menurut Radzie, stringer Associated Press itu, kegiatan bertajuk "pekan jurnalis peduli bencana" ini juga mengadakan seminar nasional bertema Siaga Sebelum Petaka, menghadirkan sejumlah petinggi media nasional, lokal dan pebisnis. "Lewat seminar nantinya akan dirumuskan konsep peliputan bencana dan lahirnya ide awal SoP kebencanaan di media," jelasnya.


Pekan jurnalis Aceh peduli bencana akan diawali dengan doa bersama, direncanakan diadakan di masjid Ule Lheu, Meuraxa, Banda Aceh. "Bencana juga kehendak Allah, doa merupakan jalan utama dari pengurangan risiko bencana," Kata Salman Mardira, kontibutor okzone.com, panitia penanggungjawab doa.

Adapun lomba yang akan dilaksanakan FJAPB yakni lomba foto (jurnalis dan warga), lomba menulis (jurnalis, umum/mahasiswa dan pelajar), film dokumenter (umum), dan jingel radio (umum). "Karya peserta akan diterima sejak Selasa (29/11) sampai  Jum'at (16/12), teknis lomba nanti akan diumumkan di media massa," jelas Radzie.

Nah, jika Anda butuh informasi lebih lanjut bisa mengakses situs resmi  Forum Jurnalis Aceh Peduli Bencana di www.fjapb.org []

28 November 2011

Pembangunan Terminal Abes Tak Bermanfaat

Jantho – Terminal angkutan umum yang berlokasi di Saree, Aceh Besar, dikeluhkan kurang bermanfaat dan sama sekali tidak mendukung trek angkutan umum yang terpaksa memberikan pajak ketika melewati jalan Banda Aceh-Medan tersebut. Hal ini diutarakan Ramli, seorang sopir L-300, asal Ulee Glee, Pidie Jaya, Senin (28/11).

“Terminal dibuat hanya untuk mengambil pajak jalan saja, tidak hidup sama sekali. Tak efektif,” ujarnya menyikapi minimnya calon penumpang angkutan umum yang menunggu mobil di terminal tersebut.

Selain terkesan sepi penumpang, terminal Aceh Besar tersebut juga dirasakan kurang bermanfaat bagi para pemilik atau sopir angkutan umum, karena tidak adanya fasilitas penunjang yang diberikan kepada para sopir.

“Sekali lewat ya bayar. Kalau gak bayar, dikejar sama patroli,” tambahnya lagi.

Sebagai pengguna jalan yang dipungut biaya, Ramli merasa kesal dengan adanya terminal tersebut yang sama sekali tidak mendukung, bahkan menggenjot calon penumpang bagi kendaraan umum seperti miliknya tersebut.

“Ya, seharusnya ke depan adalah konsep atau pun cara meramaikan terminal ini. Minimal, setiap kami masuk ke terminal, ada penumpang. Kalau tidak, ya di pelihara monyet-monyet dalam terminal supaya saat kita “dipaksa” masuk, tahu apa yang dilihat oleh penumpang dan terminal tidak sepi,” selorohnya.[]

GeRAK Desak Irwandi Umumkan Kontraktor Nakal

Banda Aceh - Aktivis Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) mendesak Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengumumkan nama kontraktor yang telah masuk daftar hitam terkait implementasi proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja (APB).

"Sebaiknya Gubernur Aceh harus berani mengumumkannya sebagaimana dilakukan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias," kata Koordinator GeRAK Aceh Askhalani, Senin (28/11).

Menurut dia, pengumuman daftar kontraktor nakal akan lebih memudahkan kontrol publik dalam membantu kerja pemerintahan Aceh terhadap implementasi anggaran publik secara menyeluruh untuk menunjang pembangunan berkelanjutan di Aceh.

"Tidak hanyak eksekutif, DPR Aceh juga wajib mengambil andil dalam proses terhadap realisasi APBA secara langsung. Baiknya, untuk memastikan seperti apa implemetasi mereka harus turun ke daerah-daerah," saran Askhalani.

Dijelaskan dia, pengawasan ini penting dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran atas dana-dana APBA.

Selama ini, nilai Askhalani, banyak indikasi setiap pembangunan yang dilakukan oleh kontraktor yang bersumber dana dari APBA dan otsus hampir semua daerah dilakukan secara tidak sempurna.

"Ini berpotensi merugikan keuangan negara dengan jumlah yang sangat besar, karena itu kinerja semua perangkat daerah dalam mengawasi ini sangat penting," ujar dia.

Untuk memberikan efek jera terhadap kontraktor nakal, tambah dia, Pemerintah Aceh harus menerapkan sanksi tegas terhadap mereka yang tidak mengerjakan proyek sesuai dengan Rancangan Anggaran Pembiayaan (RAP).

"Sanksi yang diberikan yakni pembayaran kembali proyek yang tidak sesuai RAP sebesar dua kali lipat dari dana proyek," saran Askhalani.

Selain itu, ia mengatakan pernyataan Gubernur Aceh terkait sanksi yang akan diberikan atas temuan pelaksanaan 67 proyek yang bersumber dari dana APBA tahun 2011 di pantai barat-selatan yang tidak dikerjakan secara baik merupakan langkah tepat.

"Mudah-mudahan, langkah itu harus dibuktikan secara nyata tidak hanya sebatas gertak sambal," demikian Askhalani.[Antara]

Tidak Ada Konflik Regulasi di Aceh

Singkil - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menegaskan tidak ada konflik regulasi dalam pelaksanaan Pemilukada Aceh sebagaimana digembar-gemborkan media selama ini, karena regulasi digunakan penyelenggara Pemilukada sekarang sah.

Hal itu ditegaskan Irwandi disela melantik Khazali sebagai pelaksana tugas Bupati Aceh Singkil menggantikan (Alm) Makmur Saputra di Gedung DPRK Singkil, Senin (28/11).

“Saya ingin menegaskan bahwa pemberitaan di media massa yang menyebutkan telah terjadi konflik regulasi dalam pelaksanaan pemilukada Aceh tahun 2011 adalah tidak benar. Yang terjadi sebenarnya adalah polemik regulasi,” kata dia.

“Mengapa demikian? karena sampai dengan hari ini, dasar hukum pelaksanaan Pemilukada di Aceh adalah sah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta mendapat restu dan pengakuan dari pemerintah pusat, sesuai dengan surat mendagri nomor 910/4359/sj tanggal 7 november 2011 perihal penyaluran anggaran Pemilukada di Aceh,” lanjutnya.

Hal ini kembali diperkuat oleh Mahkamah Konstitusi yang dalam amar putusan yang dibacakan ketua Majelis Hakim Mahfud MD dalam sidang final gugatan tahapan Pilkada Aceh, 24 November 2011, menyatakan regulasi digunakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) sekarang sah termasuk dalam mengakomodir calon perseorangan (Independen) yang sesuai dengan amanah MoU Helsinki dan konstitusi.

Saat itu Mahfud menegaskan sekaligus memerintahkan KIP Provinsi dan KIP Kabupaten/Kota di Aceh untuk melanjutkan pelaksanaan tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan Pemilukada Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati serta Walikota/Wakil Walikota. 
Irwandi mengatakan putusan MK sudah sangat jelas.

“Jika kemudian ada silang pendapat mengenai aturan pemilukada aceh, itu terjadi karena ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mempersepsikan aturan tersebut sesuai kepentingan masing-masing. inilah yang seharusnya kita hindari,” tukas dia.

Menurut Irwandi bagaimanapun juga Pemilukada adalah pesta demokrasi terbesar rakyat aceh yang merupakan kewajiban setiap individu untuk menyukseskannya.

“Bilapun ada pihak-pihak yang memiliki niat untuk menghambat jalannya Pemilukada Aceh, sudah barang tentu merupakan perbuatan melawan hukum dan dapat ditindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kepada Bupati Aceh Singkil yang baru dilantik, Irwandi minta agar dapat memastikan tahapan Pemilukada terlaksana tepat waktu sesuai jadwal KIP. [Rilis]

Darni Terancam Gagal Lolos Verifikasi KIP

Banda Aceh - Bakal Calon Gubernur Aceh dari jalur perseorangan (independen-red) yang juga Rektor Universitas Syiah Kuala, Darni M. Daud, Senin(28/11) terancam gagal pada tahapan verifikasi Komisi Independen Pemilu (KIP) Aceh akibat tidak menyertakan surat pernyataan pengunduran diri dari jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat mendaftar.

Hal ini dinilai bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2011 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang pemerintahan daerah.

”Syarat tersebut merupakan keharusan. Namun saat ini kita (KIP-red) sedang melakukan verifikasi terhadap calon yang bersangkutan. Jadi, jika ada yang kurang masih bisa kita minta, jika tetap tidak ada berarti gagal,”ungkap Wakil Ketua KIP Aceh Ilham Syahputra, di sela-sela seminar Konflik Regulasi Pemilukada Aceh di Fakultas Hukum Unsyiah, Senin (28/11).

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Hukum Unsyiah, Prof. Husni Jalil, dalam seminar tersebut menjelaskan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2011 mengamanahkan bahwa PNS tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik serta mendukung salah satu kandidat kepala daerah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) bahkan dilarang memberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendukung salah satu calon independent.

Sedangkan bagi para PNS yang juga ingin mencalonkan diri sebagai kepala daerah, lanjut dia, diwajibkan untuk menyerahkan surat pernyataan pengunduran diri dari jabatan PNS. Ketegasan hal ini dikatakan tercantum jelas Pasal 59 undang-undang nomor 12 tahun 2008 huruf a.

”Jadi bukan harus mengundurkan diri dari PNS, tetapi cukup dari jabatan PNS,”ungkap Prof. Husni Jalil lagi.

Peraturan ini, tambah Husni, sempat diperkarakan oleh mantan Kadis Pendapatan Lampung bernama Dr. Herman yang juga berniat ingin menjadi kepala daerah Lampung pada tahun 2010. Namun, Mahkamah Konstitusi (MK) kemudian malah menolak gugatan yang bersangkutan melalui putusannya nomor 4 tahun 2010. ”Jadi tidak ada alasan bagi PNS untuk tidak menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatan PNS. Ini amanah undang-undang yang ingin menjaga lembaga pemerintah seperti kampus dari kepentingan politik salah satu pihak,”ungkap dia.[Abd]

DISHUBKOMINTEL Gelar Workshop PRB

Banda Aceh - Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika (DISHUBKOMINTEL) Aceh menggelar workshop Training of Trainer (ToT)-Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Pade Hotel, Aceh Besar, Senin (28/11).

Agenda tersebut diikuti 40 jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis Aceh Peduli Bencana (FJAPB) serta kelompok perempuan dari Banda Aceh dan Aceh Besar.

"Kita berharap peserta bisa menjadi penyuluh di tempat masing-masing, sebagai upaya pengurangan bencana," kata Bambang Hendro Samekto, konsultan UNDP.

Menurut Drs A. A Aziz, Kabid Manajemen Layanan Informasi dan Media DISHUBKOMINTEL, lewat workshop peserta akan meningkat pengetahuannya terkait kebencanaan dan mampu menjadi fasilitator.

"Kita berharap media dapat memberikan referensi kebencanaan pada masyarakat, dan ibu-ibu meneruskan pengetahuannya untuk keluarga dan lingkungan sekitar," jelas Aziz.

Workshop yang didukung UNDP ini membahas modul penyuluhan banjir, tanah longsor, puting beliung, tsunami dan gempa bumi. Agenda berakhir, Kamis (30/11).[]

27 November 2011

Bupati Ramli Interogasi Wanita Dihamili Ayah Tiri

Meulaboh - Bupati Aceh Barat, H Ramli, Ms menginterogasi dua warganya Inisial AY (24) dan bapak tirinya ID (50) karena terindikasi melakukan hubungan suami istri sehingga hamil empat bulan.

Kasat Pol PP dan WH Aceh Barat, Jhon Aswir, di Meulaboh, Minggu mengatakan, penangkapan kedua pelangar Qanun Provinsi Aceh nomr 13 tahun 2007 tentang zinah itu sekitar pukul 10.18 WIB Minggu malam dalam razia gabungan menyambut 1 Muharam 1433 H.

"Mereka langsung diinterogasi oleh Bupati Aceh Barat, Ramli,Ms karena berdasarkan laporan masyarakat, si wanita sudah ditinggal suaminya, namun ia tiba-tiba sudah hamil, dan diduga karena perbuatan ayah tirinya yang masih tinggal serumah," kata Jhon.

Keberadaan dua warga Desa Rundeng Kecamtan Johan Pahlawan Aceh Barat itu, jelasnya, sudah meresahkan masyarakat setempat sehingga pihak pertama yang membuat pengaduan adalah aparat desa mereka.

Tegas Jhon apabila prilaku tersebut terbukti dilakukan keduanya terancam hukuman cambuk di muka umum sebanyak lima kali, sebagaimana ketentuan diterakan dalam Qanun pemerintah Aceh nomor 13 tahun 2007. Bupati Aceh Barat sebagai pihak pertama yang melakukan interogasi kepada dua tersangka itu tidak berhasil mengorek rahasia pribadi mereka, sehingga pemerintah daerah terpaksa membuat pemanggilan kepada aparat desa untuk dimintai keterangan lebih lanjut untuk mencari kebenaran khasus itu.

"Kita menindaklanjuti dengan memanggil aparat desa setempat yang sudah membuat pengaduan, kalau mereka terbukti proses hukum akan berlaku, dan apabila tuduhan itu tidak benar maka yang mengadu harus bertangung jawab," tegas Jhon.

Dalam operasi gabungan sambut 1 Muharam 1433 H tersebut, sejumlah kafe di daerah itu juga ikut mendapat teguran cukup serius dari aparat keamanan yang terdiri dari Polisi Militer, Kepolisian, Sat Pol PP dan WH dengan mengunakan lima unit mobil patroli.

Adapun kafe yang diperingatkan yang disinyalir menampung pelaku maksiat meusum hingga pertengahan malam dengan kondisi cafe berlampu remang-remang dikhawatirkan memicu kemarahan warga apabila tidak diperingatkan.

Menurut Jhon upaya pendekatan secara persuasif selama ini sudah dijalan pemerintah daerah dalam upaya penerapan syariat islam di bumi Teungku Umar secara kaffah namun pemilik kafe masih ogah dengan aturan itu.

"Sebenarnya kita juga melakukan razia di hotel-hotel pada operasi peringatan sambut 1 Muharam 1433 H, namun karena cukup lama memproses tersangka penzinah, kita tidak cukup waktu lagi," pungkasnya. [Antara]

Baru Siap Dikerjakan, Proyek Tanggul Runtuh

[caption id="attachment_1799" align="alignleft" width="300" caption="foto: istimewa"]foto: istimewa[/caption]

Peureulak—Baru siap dikerjakan sekitar satu bulan yang lalu, tanggul penahan abrasi di tebing anak sungai yang berada di ujung jembatan Teumpheun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, kini sudah runtuh kembali. Akibatnya, badan

jalan yang terdapat di ujung kepala jembatan yang menghubungkan empat kecamatan di sana nyaris putus.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, usai meninjau longsor tersebut bersama Ismail alias Aki Rayeuk,  tokoh masyarakat setempat mengatakan, Longsor pasca runtuhnya tebih penahan badan jalan tersebut sangat mengancam pengguna jalan, apalagi pada malam hari karena tidak ada rambu- rambu tanda bahaya diletakkan di sana.

“Kita belum tahu apakah karena kualitas proyek yang rendah atau karena faktor lain yang menyebaban beton penahan ini runtuh,” ujarnya.

Seperti diamati,  kata dia, jika belum diambil langkah perbaikan oleh pihak terkait terutama pihak provinsi, maka badan jalan semakin terkikis dan mengancam posisi jembatan rangka baja. “Apalagi karena  musim hujan seperti saat ini. Tanggul penahan harus dibuat terpadu tidak bisa ditimbun dengan tanah saja. Masyarakat sudah menyampaikan keluhan beberapa kali,” sebutnya yang dibenarkan Aki Rayeuk.

Berdasarkan laporan yang ia terima dari masyarakat setempat, proyek tanggul penahan tebing tersebut baru siap dikerjakan sekitar sebulan yang lalu. Disebut- sebut anggarannya sekitar Rp 90 juta. Namun, tidak bertahan lama karena bangunan itu kembali runtuh dan kondisinya kini sangat memprihatinkan. Sebelumhnya, ujar Iskandar Al-farlaky, terkikisnya badan jalan yang membuat sebagian ruas jalan longsor telah membuat warga yang melintas kesulitan.

Bahkan,  pada Minggu (13/2/2011) sekira pukul 15.30 WIB, dimana pada titik tersebut dua warga harus menghembuskan nafas terakhir akibat bertabrakan saat mengelak longsor di badan jalan yang berada pada cekungan jalan. Korban meninggal, Nazaruddin (30), PNS di Puskesmas Ranto Peureulak dan Suhedi, warga Ranto Peureulak[]

 

Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Negara

[caption id="attachment_1758" align="alignleft" width="300" caption="Pohon Pisang di jalan | Iskandar Usman"]foto Iskandar Usman[/caption]

Idi—Merasa kecewa karena kubangan di atas badan jalan negara di kawasan Alue Bu dan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur, tambal sulam, warga setempat Sabtu (26/11) menanam pohon pisang di atas badan jalan di kawasan Alue Bue, Kecamatan Peureulak Barat. Kerusakan badan jalan semakin melebar di sepanjang Aceh Timur. Bahkan jalan yang baru siap diaspal setahun alu di kawasan Seuneubok Muku, Peudawa, kini sudah berlubang meski telah ditambal belum lama ini.

Ilyas  (40),  salah seorang pe

ngguna jalan mengaku sangat geram dengan kondisi jalan negara yang selalu rusak, padahal baru saja dikerjakan oleh rekanan. Kata dia, tidak sedikit uang negera digelontorkan untuk proyek tersebut. Untuk itu, ia sangat mengharapkan pengawasan pihak BMCK Provinsi Aceh. “Lubang jalan yang baru ditambal juga sudah rusak,” ujarnya.

pantauan The Aceh Corner, tidak hanya jalan negara yang rusak berat di sejumlah titik di kawasan Aceh Timur, aspal di atas jembatan terutama pada sambungan jembatan banyak yang sudah berlubang seperti di jembatan Kampung Beusa sehingga laju kendaraan terganggu. “Jika begini, setiap tahun pemerintah harus anggarkan dana untuk proyek jalan, apa ngak ada hal yang perlu diperhatikan lain,” kata Dedek, warga lainnya.

Ilyas dan Dedek meminta kepada pemerintah agar tidak menutup mata terhadap kondisi jalan negara dan jembatan yang selama dilintasi oleh masyarakat Aceh yang hendak ke Medan atau sebaliknya. Rata- rata jalan negara yang rusak itu merupakan proyek yang baru siap dikerjakan setahun yang lalu[]

26 November 2011

Abaikan Jalan Rusak, Warga Blokir Lintas Peureulak-Lokop

[caption id="attachment_1717" align="alignleft" width="300" caption="Warga Blokir Jalan Rusak | Iskandar Usman"][/caption]

Peureulak - Lantaran lama dibiarkan rusak dan tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah, ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Peureulak-Ranto Peureulak-Peunarun- Lokop, Kabupaten Aceh Timur, diblokir ratusan warga, Sabtu (26/11) pagi. Aksi pemblokiran jalan membuat kemacetan panjang akibat kendaraan roda empat tidak dibenarkan melintasi pemblokiran.


Patauan Aceh Corner, jalan diblokir dengan cara dibentangkan kayu balok di tengah jalan di beberapa titik. Totalnya jalan yang diblokir sepanjang 30 kilo meter. Aksi itu merupakan akumulasi kemarahan warga di sana akibat jalan yang dilintasi truk berbadan besar, rusak parah dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Bahkan, sejumlah perusahaan swasta yang berada di kawasan pedalaman tersebut dituding tidak peduli terhadap pembangunan jalan.


Titik yang diblokir warga, yakni mulai dari Beurandang, Gedong Janeng, Buket Batu, Krueng Tuan, Lubok Bayah, Alue Anoe, Lapangan Heli, Sikabut, Sarah Nyala, Alur Canang dan Batu Tiga. Kawasan tersebut meliputi Kecamatan Ranto Peureulak dan Peunarun.


Selain meletakkan kayu balok di atas jalan, warga juga menanam pohon sawit dan pisang di atas badan jalan tersebut. Warga mengancam jika pemerintah tidak segera member jawaban kapan jalan sentra yang digunakan warga itu diperbaiki, maka mereka akan tetap bertahan di lokasi untuk memblokir jalan.


Puluhan kendaraan roda empat terdiri dari truk pengangkut sayur- sayuran, tertahan tidak bisa melewati lokasi pemblokiran pertama di kawasan Beurandang. Supir truk mengaku tidak mengetahui jika hari ini akan ada aksi pemblokiran jalan.


“Jika tahu kami pasti tidak belanja ke Medan,” kata Umar, penjual sayur di lokasi pemblokiran.


Menurut Ilyas Muhammad, salah seorang warga, aksi pemblokiran dilakukan sejak pukul 07.00 WIB. “Kerusakan jalan ini telah berlangsung sejak tahun 2008 silam dan sampai hari ini tidak ada tanda-tanda perbaikan. Kami sangat dirugikan akibat kondisi jalan seperti ini, apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini kondisi jalan dipenuhi lumpur dan sulit dilewati, “ ujar Jamian (35).


Menurut dia,  kerusakan jalan diperparah akibat mobil-mobil pengangkut hasil kebun dari beberapa perusahan perkebunan yang beroperasi di wilayah itu yang mengangkut sawit menggunakan jalan tersebut dengan kapasitas melebihi tonase mencapai 35 ton. Sedangkan badan jalan yang dapat menghubungkan Aceh Timur dengan Kabupaten Gayo Lues itu, hanya mampu menahan beban mobil-mobil bermuatan ringan.


Untuk perbaikan jalan tersebut pihak perusahan perkebunan sangat minim perhatiannya. Mereka dituding hanya meraup untung saja. Kades Berandang, Usman Hanafiah menambahkan, jika pihak pemerintah belum turun dan membuat perjanjian untuk perbaikan jalan tersebut, maka pihaknya mengaku akan terus memblokir jalan tersebut.


Sekda Aceh Timur, Syaifannur SH, MM, yang dihubungi Acehcorner via telepon selulernya, mengaku sudah menghubungi Kadis PU M. Yusuf Adam. “Saya sudah sampaikan masalah ini kepada Pak Yusuf Adam. Karena ini tanggung jawab provinsi, beliau sudah sampaikan ke pihak provinsi dan mereka sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi,” jawabnya singkat.[]

Transworld Kembali Survei Migas Lepas Pantai Aceh Timur

Idi — Perusahaan eksploitasi migas asal Amerika, Transworld Seruway Eksploiration pada November 2011-Januari 2012, kembali merencanakan melakukan survey di lepas pantai Aceh Timur. Dua tahun sebelumnya, perusahaan tersebut juga telah melakukan kegiatan seismik, bahkan pencanangan itu sempat dilakukan langsung oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

Namun, kapal dan peralatan perusahaan yang sempat stanby di lepas pantai Bagok, langsung angkat jangkar sehingga kabar Transworld melanjutkan eksploitasi migas di sana sempat tak terdengar lagi. Informasi Transworld akan melakukan survey kembali diperoleh Acehcorner dari Sekretaris Panglima Laot Lhok Idi, Aceh Timur, Muhajir Khairom, Sabtu (26/11) di Idi.

Menurut Ajir (nama panggilan_red), pihaknya selaku organisasi yang menaungi para nelayan sudah mendapat pemberitahuan terkait ganti rugi rumpon (tuasan). Tawaran pihak Transworld mengenai ganti rugi rumpon itu akan dimusyawarahkan secara internal oleh lembaga hukom adat laot, Minggu (27/11) di Kantor UPTD Pelabuhan Idi Rayeuk.

“Agendanya adalah lembaga dan nelayan akan menginformasikan serta memaparkan capaian hasil dari pertemuan dengan utusan Transworld di kantor DKP Aceh Timur. Kemudian, masyarakat nelayan akan memutuskan harga rumpon sesuai dengan kesepakatan bersama,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini sudah ada tiga perusahaan yang bergerak di sektor eksploitasi migas di Aceh Timur. Di antaranya PT Medco E&P Malaka atau yang disebut dengan Blok A, PT Pacific Oil & Gas di Kecamatan Ranto Peureulak, dan PT Triangle Pase Inc berada di Kecamatan Pante Bidari.[]

Grafiti Anti-Monarkhi Meluas Di Tembok Saudi Timur

Qatif - Slogan-slogan anti keluarga kerajaan telah tersebar di tembok-tembok di wilayah Syiah bagian timur Arab Saudi, tempat bentrokan-bentrokan mematikan dengan pasukan keamanan, kata seorang juru foto AFP, Jumat.

Keluarga As-Saud, yang berkuasa, harus "memikul tanggung jawab atas darah para martir", "Turunkan Mohammed bin Fahd" bin Abdul Aziz, gubernur Provinsi Timur kerajaan itu, demikian antara lain tulisan di jalanan kota Qatif.

Pasukan keamanan ditempatkan di jalan masuk ke Qatif dan melakukan patroli, meskipun tidak ada insiden dilaporkan pada saat kunjungan yang diorganisir oleh pihak berwenang Saudi bagi para wartawan yang bermarkas di Riyadh.

Menurut pemerintah dan sumber medis, empat orang telah ditembak hingga tewas dalam kerusuhan sejak Ahad di wilayah timur yang sebagian besar warganya Syiah dari kerajaan yang dominan Muslim Sunni itu.

Pangeran Mohammed bin Fahd telah berjanji bahwa kementerian dalam negeri akan menyelidiki kematian-kematian itu.

Pada Jumat, beberapa ulama Syiah pada shalat mingguan (Shalat Jumat) telah minta pada pemerintah untuk maju dengan isyarat yang mendamaikan ke arah masyarakat mereka, yang sering mengeluhkan telah dipinggirkan di negara Teluk yang kaya minyak itu.

"Pemerintah telah diminta untuk melakukan langkah yang menenteramkan untuk mengakhiri diskriminasi dalam upaya menyembuhkan luka itu," kata Sheikh Hassan Saar, saat rekannya ulama Hassan Nimr minta pemerintah "untuk tidak meragukan kesetiaan masyarakat Syiah".

Bagaimanapun, mufti Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh, dikutib di surat kabar Okaz, menuduh bahwa "para pembuat masalah di Qatif adalah anggota sebuah geng yang menerima perintahnya dari luar negeri", dalam sindiran pada Iran yang sebagian besar warganya Syiah.

Di Iran, seorang ulama senior garis keras mengatakan pada Jumat bahwa dinasti kerajaan Saudi seharusnya melepaskan kekuasaan, memperingatkan bahwa nasib presiden Mesir Hosni Mubarak yang digulingkan menunggu Raja Abdullah.

"Anda harus melepaskan kekuasaan dan meninggalkannya pada rakyat. Meraka akan mendirikan pemerintahan rakyat," kata Ayatollah Ahmad Jannati dalam shalat mingguan di Universitas Teheran.[](Antara)

Pemerintah Wajib Pertegas Tata Ruang Pijay

Meureudu - Pembukaan lahan oleh para pengusaha di kawasan Pidie Jaya, baik untuk lahan perkebunan dan peternakan sarang burung walet harus dipertegas dan mendapatkan ijin dari masayarakat setempat. “Keuchik merupakan birokrasi terdekat ketika terjadinya sengketa lahan, makanya setiap usaha yang dirintis harus mendapatkan ijin dari kepala desa dan masyarakat,” ujar Bastun, 53,Keuchik Reuleut, Pidie Jaya, Sabtu (26/11).

Menurutnya, selain pengusaha yang harus aktif dalam pengurusan ijin, pihak kecamatan setempat juga harus membuat pengumuman di kecamatan tentang tata ruang wilayah yang saat ini berpotensi untuk pembukaan lahan. Hal ini, dikatakan Bastun, terkait adanya beberapa lahan yang dibuka oleh masyarakat di Pidie Jaya menuai sengketa mengenai tapal batas antara penduduk .

“Sengketa tapal batas di wilayah perbukitan Telkom di Pijay, antara penduduk Lancok, Reuleut dan Paya Seutui Ulim, menjadi pelajaran akan pentingnya tata ruang yang jelas,” ungkap Bastun.

Lebih lanjut ia mengatakan, untungnya sengketa wilayah tersebut tidak meluas ke arah yang lebih anarkis karena cepatnya tanggapan dari dinas dan kepala desa masing-masing. Karenanya, katanya, penegasan tapal batas dan permohonan ijin dari masyarakat sekitar lahan perkebunan sangat diperlukan.

“Karena jika nanti ada hal-hal yang tidak dikehendaki, pemilik kebun mempunyai pegangan,” tambahnya lagi.

Selain masalah penjelasan tapal batas, pihak pengusaha yang membuka perkebunan dan peternakan sarang walet, juga dianjurkan untuk membuat surat-surat tanda keabsahan, seperti akte, sertifikat ataupun semacamnya sebagai pegangan apabila ada sengketa dikemudian hari. “Ini sangat penting, meskipun masuknya pengusaha-pengusaha untuk memajukan kabupaten, kita juga tidak mau ada perselisihan nantinya karena klaim-klaim kepemilikan lahan yang tidak jelas,” akhirinya.[]

 

 

25 November 2011

Partai SIRA Sambut Baik Keputusan MK

Banda Aceh - Partai Suara Independent Rakyat Aceh (SIRA), Jum’at (25/11) menyambut baik keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meminta KIP melanjutkannya tahapan Pemilukada Aceh serta mengakui calon independen. Menurut SIRA, keputusan untuk tetap melanjutkan pemilukada sesuai tahapan KIP merupakan keputusan yang arif dan bijaksana serta mencerminkan nilai-nilai keadilan, demokrasi, HAM dan terpeliharanya perdamaian Aceh.

“Sebenarnya bagi kami tidak ada masalah Pemilukada mau ditunda atau dilanjutkan, kami siap saja. Dewan Pimpinan Pusat Partai SIRA menyambut baik keputusan Mk nomor 108/PHPU.D-IX/ 2011 tentang  putusan akhir perselisihan hasil pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Aceh tahun 2011,”ungkap Plt. Ketua Umum DPP Partai SIRA, Faisal Ridha, S. Ag.

Menurutnya, semua pihak termasuk para penggugat harus dapat menerima keputusan MK dengan lapang dada demi keberlanjutan perdamaian, pembangunan dan membuka ruang kepada rakyat untuk bebas menentukan pilihannya pada Pemilukada yang akan dilaksanakan pada 16 Februari 2012.

Sedangkan mengenai calon Independen, lanjut dia, yang diperkuat kembali oleh MK dengan berpegang kepada pasal 1.2.2 MoU Helsinki, pihaknya juga berpandangan bahwa sejak awal UUPA masih ada pasal-pasal yang jauh dari MoU Helsinki sehingga masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.

“Jadi soal calon independen ini menjadi titik awal kita semua untuk menyempurnakan UUPA agar lebih sesuai dengan MoU Helsinki. Masih banyak pasal-pasal dari UUPA yang harus diperbaiki dan menjadi PR kita semua,”ungkap faisal.

Sebagai contoh, tambah dia, dalam MoU Helsinki Pasal 1.1.2 huruf a,b,c dan d menyebutkan bahwa apabila pemerintahan pusat membuat persetujuan-persetujuan, kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan yang terkait dengan hal ikhwal Aceh maka pemerintahan pusat harus dilaksanakan dengan konsultasi dan persetujuan Legislatif Aceh dan Kepala Pemerintah Aceh sementara dalam UUPA kata persetujuan diganti dengan Koordinasi dan Konsultasi.

“Ini jelas berbeda secara subtansi hukum. Karenanya mari kita kembali kepada komitmen awal bahwa UUPA masih belum sesuai dengan MoU Helsinki,”akhirinya.

Sementara itu, elemen sipil yang tergabung dalam koalisi Masyarakat Pro Demokrasi  (MPD)  di tempat terpisah juga meminta kepada KIP Aceh agar dapat mempersiapkan tahapan lanjutan untuk Pilkada Aceh dengan berkonsultasi antara Exsekutif dan Legislatif dan Komponen lainnya.

“Kita menuntut KIP membuka ruang partisipasi harus di buka bagi public untuk menyukseskan Pilkada damai di Aceh serta Mendesak rekonsiliasi politik antar elit politik demi menyukseskan Pilkada dan menjaga perdamaian berkelanjutan di Aceh,”papar Fahrul Ridha Yusuf, mewakili MPD dan Kata Hati Institute, kemarin.[]

 

Jembatan Blang Mideun Longsor

[caption id="attachment_1584" align="alignleft" width="300" caption="Jembatan Blang Mideun| Iskandar Usman"][/caption]

Julok - Satu unit jembatang penghubung Kecamatan Julok-Kecamatan Indra Makmue di Blang Mideun, Julok, Aceh Timur longsor. Akibatnya, arus transportasi terganggu. Bahkan, puluhan kendaraan roda empat terpaksa bermalam di lintasan tersebut. Longsoran terdapat  di penghujung jembatan.

Jika tidak segera diperbaiki, longsor di ujung jembatan tersebut akan terus melebar mengingat hujan terus mengguyur kawasan Julok dan sekitarnya. Jika ambruk total, maka ribuan KK yang berada di kawasan pedalaman Indra Makmue akan terkurung.

M Nuraki, salah seorang pengguna jalan mengaku sangat kesulitan dalam melintasi jembatan tersebut, karena kondisi jembatan kini dalam keadaan longsor. “Saat lewat jembatan  terpaksa harus mendorong sepeda motor,” katanya, Jumat (25/11).

Pemerintah Aceh Timur mengaku sudah mengetahui kasus longsornya jembatan di Julok dan berjanji akan segera memperbaikinya. Seperti diungkapkan Sekda Syaifannur SH MM. “Kita sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PU dan BPBD serta instansi terkait. Kita akan segera memperbaikinya,” jawab Syaifannur kepada wartawan. []

Cuaca Buruk, Nelayan Diminta Utamakan Keselamatan




[caption id="attachment_1578" align="alignleft" width="99" caption="AKBP Ridwan Usman"][/caption]

Idi—Cuaca di perairan Selat Malaka khususnya di laut Aceh masih belum menentu. Para  nelayan diminta untuk mengutamakan keselamatannya. Kapal nelayan yang berangkat melaut diharapkan melengkapi dengan fasilitas pendukung keselamatan seperti baju pelampung.

Hal itu disampaikan Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs Ridwan Usman,  melalui Kasat Pol Air, AKP Bukhari, Jumat (25/11)  di Idi. Menurut dia, kondisi cuaca belakangan tidak menentu. Begitu juga dengan arah mata angin. Nelayan yang tidak mampu bertahan kini banyak yang sudah mendarat kembali. Mereka memilih memperbaiki alat tangkap sambil menunggu membaiknya cuaca.Meski perintah larangan melaut tidak dikeluarkan oleh instansi terkait, kata dia,  namun pihaknya berharap agar nelayan tetap ekstra hati-hati dalam melakukan kegiatan di laut lepas . Sebab, ungkapnya, belum lama ini salah satu ABK KM Raja Diraja tenggelam akibat lalai dan lengah saat hendak melakukan penangkapan ikan.

Pantauan The Aceh Corner, puluhan kapal motor (KM) ataupun boat milik nelayan Kuala Idi terlihat bersandar di dermaga pelabuhan. Nelayan beralasan takut melaut dalam dua hari terakhir karena cuaca buruk yang melanda perairan Selat Malaka. Bahkan, angin kencang dan ombak setinggi 3 meter lebih kian mengancam sejak sepekan terakhir.[]


Bayi di Rumah Warga Ternyata Bukan Bayi Buangan

[caption id="attachment_1560" align="alignleft" width="300" caption="Perawat dan Bayi | Iskandar Usman"][/caption]

Idi - Temuan Bayi berjenis kelamin perempuan di sebuah rumah warga di Dusun Panglima Prang,  Desa Kampong Aceh,  Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, yang sempat menghebohkan warga setempat, Selasa (22/11) lalu,  yang sempat dilaporkan sebagai bayi buangan, ternyata bukan bayi buangan.

Bayi perempuan  yang telah diberi nama Siti Nurhaliza itu adalah darah daging salah seorang anggota keluarga di rumah tersebut yang sudah berstatus janda. Si ibu bayi dikabarkan  nekat merekayasa bayi itu sebagai bayi buangan,  lantaran takut dimarahi keluarganya, mengingat dia hamil dalam kondisi sedang menjanda.

Hal itu dikatakan Kapolres Aceh Timur, AKBP Ridwan Usman, melalui Kapolsek Idi Rayeuk, Iptu Ahmad Yani, kepada wartawan  Kamis (24/11). Saat dihubungi  terkait kasus penemuan bayi tersebut, “ Tidak ada unsur pidana dalam kasus ini. Bayi itu ternyata bayi salah seorang anggota keluarga di rumah tersebut. Sekarang bayi itu sedang dalam proses pemulangan dari rumah sakit, dan akan diserahkan ke keluarganya kembali, ”kata Iptu  A. Yani.

Seperti diwartakan sebelumnya, warga Idi Rayeuk dan sekitarnya, Selasa (22/11), sekitar pukul 14.00 WIB,  digegerkan  dengan ditemukannya seorang bayi perempuan tersebut, di sebuah kamar dalam  rumah di Dusun Panglima Prang Desa Kampong Aceh. Saat ditemukan bayi itu dalam kondisi telanjang dan tali pusarnya masih berdarah.

Peristiwa penemuan bayi tersebut  kemudian dilaporkan ke kepala desa dan diambil seorang perawat Pukesmas warga setempat  lalu dimandikan dan diobati tali pusar yang masih berdarah. Kemudian  laporan penemuan bayi tersebut  diteruskan oleh kepala desa setempat  ke Mapolsek Idi Rayeuk. Tak lama berselang, polisi didampingi tenaga bidan segera turun ke Kampong Aceh dan bayi itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idi. []

Haul 1.208 H Sulthan Peureulak Diperingati

Peureulak—Hari ulang tahun (Haul) ke-1.208 H, Sulthan Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah, kesulthanah kerajaan Islam Peureulak akan diperingati dengan doa bersama, tepatnya pada tanggal 30 Desember 2011 di areal makam sulthan di Desa Bandroeng, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur. Kegiatan tersebut turut dihadiri Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Kapolda Aceh.

Panitia pelaksana haul juga telah menyiapkan sebanyak sembilan ekor sapi yang akan disembelih  untuk kenduri bagi para undangan dan warga sekitar. Sejumlah fasilitas umum lainya juga dalam proses rehabilitasi guna mendukung pelaksanaan acara akbar tersebut. “ Kita sedang mempersiapkan berbagai keperluan kegiatan,” kata Mukim Blang Simpo Tgk Yahya dan Tgk Isa Iba, dari unsur panitia, Kamis (24/11) sore.

Menurut Tgk Yahya dan Tgk Isa, acara peringatan haul akan diisi dengan doa bersama, santunan anak yatim, dan pemaparan lintasan sejarah Islam Peureulak. Diharapkan acara tersebut bisa membangkitkan ruh sejarah Islam Peureulak yang sudah lama terpendam. M Nazir, salah seorang tokoh muda Desa Paya Meuligoe, lokasi kerajaan Islam Peureulak, mengungkapkan, situs kerajaan Islam Peureulak harus mendapat perhatian plus dari pemerintah supaya tidak menjadi tontonan saja” Dengan momen haul ini kita bisa melangkah lebih maju,” ujarnya. []

24 November 2011

Peserta Prajab Gagalkan Aksi Perampokan di Sultan Hotel

Banda Aceh - Upaya perampokan terhadap Khairuddin Daka, 57, seorang pensiunan yang sedang berada di Sultan Hotel, Rabu (23/11) sekitar pukul 20.00 berhasil digagalkan oleh tamu di hotel tersebut.
Informasi yang diterima The Aceh Corner menyebutkan, korban yang tinggal di Lamteumen Barat saat itu sedang duduk di lobby hotel menunggu temannya. Saat itu korban membawa uang yang baru diambilnya dari BRI Cut Meutia.

"Khairuddin membawa uang Rp70 juta yang dimasukan dalam tas, katanya untuk bayar utang," ujar sumber yang minta namanya tidak ditulis.

Saat sedang duduk di lobby, korban menerima telp dari temannya dan langsung menuju lantai 5. Namun, ketika tiba di lantai 5 muncul tersangka berinisial Su, 43, yang mencoba merampas tas milik korban. Korban pun berteriak minta tolong.

"Korban sempat mengalami luka gores terkena pisau milik tersangka,"sambung sumber tadi.

Saat itu, lanjutnya, ada tamu yang sedang mengikuti prajabatan. Korban mendapat pertolongan, sementara tersangka langsung diamankan dan dibawa ke lobby. Tak lama datang petugas dari SPK Polres dan membawa korban ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. ()

23 November 2011

Lintas Peureulak-Lokop Berlumpur, Warga Terpaksa Jinjing Sepatu

Peureulak—Akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak sepekan terakhir mengakibatkan lintasan  jalan provinsi yang menghubungkan Peureulak-Lokop, Aceh Timur, dipenuhi lumpur dan berkubang. Kondisi tersebut memaksa warga yang melintas, terutama yang menggunakan sepeda motor harus menjinjing sepatu dengan kondisi basah kuyup dibalut Lumpur.

Keterangan tokoh masyarakat Lokop, Bukhari Muslim, Rabu (23/11) siang, lintasan yang kerusakan sangat parah terdapat di wilayah Ranto Peureulak sampai ke Desa Peunarun Lama atau tepatnya di lapangan Heli Sikabut-Sarah Nyala- Alur Canang sepanjang kurang lebih 10 Km mulai dari Km 32 sampai dengan Km 40.

“Keadaanya sangat memprihatinkan  berlubang dan becek. Apalagi musim hujan seperti saat ini. Setiap pengendara sepeda motor yang mau turun ke Peureulak atau sebaliknya harus membuka sepatu. Pakaian basah dan harus mencucinya sesampai di Peureulak,” ujar Bukhari.

Selain itu, kata dia, tidak sedikit dari armada angkutan umum yang menuju dari Peureulak menuju ke kawasan pedlaaman Lokop ada yang tersangkut di lintasa jalan yang rusak parah tersebut. Untuk itu, ia meminta kepada dinas terkait untuk memperbaiki ruas jalan yang rusaj sehingga masyarakat Lokop bisa merasakan kenikmatan kemerdekaan seperti layaknya daerah lain di Indonesia. “Pemerintah harus segera turun tangan, jangan hanya diam saja,” ungkapnya. []

MK Sidangkan Sengketa Kewenangan DPRA-KIP

Banda Aceh - Mahkamah Konstitusi akan menyidangkan perkara Sengketa Kewenangan Lembaga Negara antara DPR Aceh dengan Komisi Independen Pemilihan pada Jumat (2/12) mendatang.
Gugatan terhadap SKLN DPRA-KIP Aceh ini didaftarkan oleh Hasbi Abdullah (Ketua DPRA) di Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu. Perkara ini didaftarkan di MK dengan Nomor 6/SKLN-IX/2011.

Jadwal persidangan dipublikasikan Mahkamah Konstitusi pada website resminya, www.mahkamahkonstitusi.go.id. Pada persidangan perdana 2 Desember mendatang, majelis hakim akan melakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap berkas gugatan.

Hasbi Abdullah menggugat KIP. Lembaga penyelenggara pemilihan itu dinilai telah melakukan melanggar kewenangannya dalam menetapkan tahapan dan jadwal pemilihan tanpa berkoordinasi dengan DPRA.

Komisioner KIP Aceh Yarwin Adi Dharma mengatakan, KIP telah diberitahukan oleh panitera Mahkamah Konstitusi pada Selasa (22/11) kemarin. Pemberitahuan itu disampaikan panitera melalui telepon yang disusul dengan surat.

Yarwin menyebutkan, KIP akan menunjuk pengacara untuk menghadapi gugatan Hasbi Abdullah ini. "KIP mempersiapkan pengacara. Sampai sejauh ini kami belum mempersiapkan apa pun, karena belum mengetahui apa materi gugatan. Kami akan menentukan langkah selanjutnya setelah persidangan pertama. Di sidang pertama, nanti akan kita dapatkan apa yang digugat. Jadi nanti kita pelajari," kata Yarwin.

Sidang Putusan MK
Sementara itu, pada Kamis (24/11) Mahkamah Konstitusi menggelar sidang akhir untuk memutuskan perkara gugatan terhadap tahapan Pemilukada yang dilayangkan TA Khalid dan Fadhlullah. Putusan Kamis sore akan menentukan nasib Pemilukada ke depan.

Kepada The Aceh Corner, TA Khalid mengaku sudah menerima undangan untuk mengikuti sidang di MK, Kamis (24/11). "Ya kita sudah menerima undangan dari MK. Insya Allah kita sudah siap," katanya. TA Khalid berharap putusan MK tersebut menjadi keputusan terbaik untuk rakyat. "Doa tanyoe bandum semoga Allah bri yang terbaik untuk Aceh, Amin," sambungnya.  []

22 November 2011

Mendagri: Sengketa Pilkada Lebih Efisien di Tangani PT

Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) akan lebih efisien jika ditangani di Pengadilan Tinggi (PT) dan Mahkamah Agung apabila ada banding.

"Akan lebih sederhana jika bisa diselesaikan di bawah (daerah), biaya jauh lebih murah," katanya saat ditemui setelah rapat kerja Komisi II DPR dengan Mendagri dan jajaran Kemdagri, di Jakarta, Senin.

Menurut Mendagri, penyelesaian kasus sengketa di pengadilan tinggi, dari segi biaya jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan penanganan kasus di Mahkamah Konstitusi.

Pemerintah telah menuangkan usulan penyelesaian sengketa pilkada di pengadilan tinggi dan MA di dalam RUU Pilkada yang menjadi inisiatif pemerintah.

Ia menuturkan untuk menghindari penyelesaian kasus yang berlarut-larut di daerah, maka dapat diberlakukan batas waktu penanganan setiap kasus sengketa pilkada di pengadilan tinggi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, masih ada alternatif lain yang sedang dibahas untuk menyelesaikan sengketa pilkada di daerah yaitu dengan membentuk pengadilan ad hoc.

"Atau buat pengadilan ad hoc saja, untuk sengketa pilkada. Setelah selesai, maka pengadilan itu juga selesai," katanya.

Menurut Mendagri, kedua alternatif penyelesaian sengketa pilkada ini nanti akan dibicarakan bersama dengan DPR untuk menentukan mana yang lebih efektif dan adil.

Menanggapi wacana ini, Ketua Komisi II DPR Chairuman Harahap mengatakan usulan tersebut harus dikaji lebih mendalam. Namun, ia mengingatkan sebaiknya jangan terlalu mudah mengganti sistem yang sudah berjalan.

"Jadi bukannya menyelesaikan masalah, malah membuat masalah baru, seperti tambal sulam saja. Nanti pasti kita bahas secara komprehensif," katanya.

Sementara itu, dalam raker dengan Komisi II, Mendagri menjelaskan RUU Pilkada saat ini sudah diharmonisasi dan terus dilakukan pembulatan serta pemantapan konsepsi. Ia berharap RUU ini dapat dibahas di DPR pada Desember 2011, bersamaan dengan RUU tentang Pemerintahan Daerah.(ANTARA)

Kakwarda: Pramuka Berperan Minimal di Level Gampong

Banda Aceh - Ketua Kwartir daerah (Kakwarda) Pramuka Aceh Muhammad Nazar mengharapkan anggota pramuka di provinsi itu minimal dapat berkiprah dalam pembangunan gampong/desa.

"Saya berharap anggota pramuka Aceh dapat berkiprah dalam pembangunan di berbagai sektor di provinsi ini, minimal berkontribusi dalam pembangunan pemerintahan di level gampong," katanya di Aceh Besar, Senin.


Hal itu disampaikannya di sela-sela membuka kursus mahir tingkat dasar (KMD) untuk pembina gugus depan tingkat kecamatan di Aceh Besar dan kota Banda Aceh yang berlangsung, 21-27 November 2011.

Pelatihan tingkat dasar yang diikuti sebanyak 100 peserta tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan kemampuan pembina organisasi itu agar dapat membina generasi bangsa yang lebih baik di masa mendatang.

Menurut Nazar, pramuka merupakan salah satu wadah untuk membina dan memperbaiki mentalitas serta karakter anak bangsa agar mampu menjadi pemimpin negeri yang profesional.

"Anggota pramuka kedepan harus andil bagian dalam memimpin negeri ini agar menjadi lebih baik," katanya.

Nazar yang juga Wakil Gubernur Aceh mengatakan pramuka juga sebagai salah satu media untuk mencengah generasi muda di Tanah Air agar tidak terjebak dengan penggunaan narkoba.

Karena itu, Nazar mengajak seluruh gugus depan dapat proaktif dalam mendidik dan membina generasi muda melalui kegiatan kepramukaan.

Ia menambahkan, Kwarda Pramuka Aceh terus berupaya untuk terus eksis dan mempertahankan prestasinya yang telah diraih dibergai event tingkat nasional dan internasional.

Pada Jambore Asia Pasifik di Mount Makiling, Los Banos, Filipina 2009 kontingen Aceh berhasil meriah dua dari lima medali yang dilombakan yakni festival pakaian adat dan traian tradisonal.

Selanjutnya, pada Jambore Asia Pasifik di Suncheon, Korea Selatan, 2010 kontingen Aceh mewakili Indonesia berhasil meraih tiga award, masing-masing penjelajahan di Nagan Folk Village, prestasi kegiatan kepanduan dan prestasi dalam pergaulan serta kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.(ANTARA)

21 November 2011

Posisi Pengganti Azwar di DPR Masih Lowong

Banda Aceh - Pengganti Antar Waktu (PAW) untuk Azwar Abubakar selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) hingga kini dilaporkan masih lowong. Hingga kini Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh belum menentukan sikap pasca dilantiknya Azwar Abubakar sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi awal bulan lalu.

“Kita belum membahas persoalan ini. Hingga kini kursi yang ditinggalkan oleh pak Azwar Abubakar masih kosong,”ungkap Sekretaris Umum PAN Aceh Tarmidinsyah Abubakar, Senin(21/11).

Secara prosedur, kata dia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) seharusnya menyurati DPP PAN untuk mencari pengganti Azwar pasca pelantikan dia sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi awal bulan lalu.

Kemudian, lanjutnya, pihak DPP PAN pusat akan menyurati pihaknya guna berkonsultasi mengenai persoalan tersebut. Namun terkait persoalan PAW tersebut, PAN Aceh mengaku telah menyerahkan persoalan ini kepada DPP PAN pusat serta siap menerima keputusan apapun yang terbaik bagi Aceh nantinya.

“Kita masih menunggu keputusan yang terbaik dari pusat. Kita berharap hal ini segera terealisasi dalam waktu dekat ini,”paparnya.

Berdasarkan aturan PAW, posisi itu akan ditempati Said Mustafa Usab.

Sesuai aturan, urutan terbanyak perolehan suara di Dapil 1 Aceh pada Pemilu 2009 setelah Azwar Abubakar adalah Said Mustafa Usab.

“Jadi, Said yang akan mengantikan Azwar di DPR. Kecuali yang bersangkutan menolaknya,” kata Ketua KIP Aceh Abdul Salam Poroh, Kamis (20/10) lalu.

Sebagai informasi, calon anggota DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Aceh dari PAN pada Pemilu 2009 yang memperoleh suara terbanyak adalah Azwar Abubakar (24.500 suara), disusul Said Mustafa Usab (10.001 suara), TAF Haikal (7.120 suara), dan Yuslizar (6.340 suara). ”Merujuk ini, maka pengganti Azwar Abubakar adalah Said Mustafa Usab,” ulang Salam Poroh. []

500 Pasukan Raider Gelar Simulasi

[caption id="attachment_1426" align="alignleft" width="300" caption="Pasukan Raider 112/DJ sedang bernyanyi usai melaksanakan Upacara Pembukaan Latihan Pemantapan Raider Yonif 112 Kodam Iskandar Muda"]Pasukan Raider 112/DJ sedang bernyanyi usai melaksanakan Upacara Pembukaan Latihan Pemantapan Raider Yonif 112 Kodam Iskandar Muda[/caption]

Banda Aceh - Sedikitnya 500 pasukan TNI dari Batalion 112 Raider Kodam Iskandar Muda menggelar simulasi pemantapan kemampuan taktik raid pembebasan lawan dan  penghacuran. Simulasi tersebut dimulai 22 November - 2 Desember 2011.

Komandan Batalion 112 Raider Mayor Inf Muhammad Arif Hidayat mengatakan, simulasi pemantapan ini merupakan latihan terprogram yang digelar secara berkala dengan melibatkan 130 pelatih dari Kesatuan Kopassus.


"Simulasi ini untuk mengasah kemampuan prajurit dan melibatkan 500 personel. Selain di hotel, kami juga menggelar simulasi serupa di empat tempat lainnya," katanya kepada wartawan, Senin (21/11).

Menurut Mayor Arif, simulasi itu untuk mengantisipasi setiap kontijensi yang terjadi di wilayah Kodam Iskandar Muda, dan digelar secara berantai, di kota, gunung, sungai dan di pantai dalam wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. "Seluruh Koramil dan Jembatan di Banda Aceh dan Aceh Besar kita gunakan untuk simulasi latihan ini," jelasnya.

Mayor Arif menambahkan, kegiatan tersebut merupakan latihan puncak yang selama ini telah dilakukan Batalion Raider 112. Dia berharap para prajurit betul-betul mampu dan dapat menjalankan tugas dalam mengamankan Negara.

"Simulasi Raider ini berbeda dengan satuan lain, pasukan ini diharapkan mampu melakukan penghancuran dan pembebasan tawanan itu," pungkas Mayor Arif. []

Kopemas Aceh Pasarkan Hasil Pertanian Aceh

[caption id="attachment_1413" align="alignleft" width="300" caption="Panen Raya"][/caption]

Nagan Raya - Koperasi Pemasaran Masyarakat Aceh (Kopemas Aceh) mengambil peran dalam membantu petani, nelayan dan pelaku usaha kecil dalam memasarkan produknya. Demikian diungkapkan Henny Buftheim, Team Leader PESAT pada acara panen raya padi SRI dan ikan air tawar di Desa Ie Beudoh dan Blang Ara Gampong, Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya, Kamis (17/11)

“Kehadiran Kopemas mempersingkat panjangnya mata rantai perdagang yang merugikan petani,” jelas Heny Buftheim Team Leader Proyek Ekonomi Sosial Aceh Terpadu (PESAT). PESAT adalah sub proyek dari Economic Development Financing Facility (EDFF) yang didanai oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) dari hibah Multi Donor Fund (MDF). Pelaksana program PESAT adalah Canadian Co-operative Association (CCA) yang bermitra dengan PASKA Aceh.

Lebih lanjut Henny mengatakan, Kopemas Aceh merupakan koperasi sekunder yang dibentuk atas inisiatif sejumlah koperasi primer di Aceh. PESAT secara secara khusus memberikan dukungan kepada Kopemas Aceh untuk membantu pentani. “Nantinya proses produksi, pengemasan dan pemasaran akan dikelola dan dijalankan di Aceh,” paparnya.

Selain Kopemas Aceh, PESAT juga melakukan pendampingan khusus kepada petani, nelayan dan pelaku usaha kecil yang tergabung dalam koperasi primer dampingan PESAT yang berada di kabupaten Pidie dan kabupaten Nagan Raya. “Padi dengan system of Rice Intensification dan ikan air tawar sekarang telah panen raya dan ditampung oleh Kopemas Aceh untuk dipasarkan,” ungkap Henny Buftheim.

Kegiatan Panen Raya yang rencananya awal dibuka oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, dihadiri oleh seribu orang dari penerima manfaat dan masyarakat umum. Pada kegiatan itu, Gubernur Aceh yang diwakili oleh Ir. Iskandar M.Sc Ketua Badan Perencanaan pembangunan Daerah Aceh (Bappeda Aceh). Dalam kata sambutan yang dibacakan Kepala Bappeda Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan sektor penopang perekonomian Aceh. Untuk itu, Pemerintah Aceh akan memberikan perhatian khusus terhadap sektor pertanian seperti pembangunan irigasi teknis.

Turut hadir hadir dalam kegiatan Panen Raya, perwakilan MDF dan World Bank, Kepala PMU EDFF, Direktur CCA untuk Asia dan Amerika, Danrem 012/Teuku Umar, Muspida Nagan Raya dan Bupati Nagan Raya. Bupati Nagan Raya dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Nagan Raya sangat mendukung PESAT untuk dilanjutkan karena sangat terkait dengan peningkatan pendapatan masyarakat Nagan Raya.

Deputi III Bidang Pembangunan Ekonomi dan Dunia Usaha dari KPDT, Johozua Max Yoltuwu menyampaikan selamat kepada program PESAT sebagai program yang lintas sektoral dan melibatkan masyarakat secara luas.

Hajatan Panen Raya terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi cerdas cermat Sekolah Lapang Padi SRI-PHT, lomba pestisida nabati, cerdas cermat budidaya ikan air tawar, lomba masak ikan air tawar, pemberian penghargaan kepada petani pelopor SRI dan pembudidaya ikan air tawar terbaik serta panen raya secara simbolis padi SRI dan ikan Nila (Tilapia). []

18 November 2011

TA Khalid: MK Bukan Batal Baca Putusan

[caption id="attachment_1400" align="alignleft" width="300" caption="TA Khaled"][/caption]

Jakarta – Mantan Ketua DPRK Lhokseumawe, H.TA Khalid, yang juga penggugat SK KIP meminta para pihak bersabar serta memberikan klarifikasi terkait tertundanya pembacaan putusan MK pada Jumat (18/11) hari ini. MK, katanya, bukan batal baca putusan terkait kisruh Pilkada Aceh, melainkan memberi kesempatan kepada para pihak untuk menyampaikan kesimpulan.

“Menyangkut dengan belum dibacanya putusan oleh MK hari ini (Jumat, red) perlu kami luruskan bahwa MK tak pernah mengatakan akan membacakan putusannya pada Jumat (18/11),” ujar salah seorang penggugat SK KIP Aceh bersama Fadlullah, kepada The Aceh Corner.

Menurut dia, pihaknya perlu memberikan klarifikasi agar situasi politik tidak semakin tajam dan bias, melainkan dapat tumbuh berkembang secara benar dan konstitusional.

TA Khalid menjelaskan, yang disampaikan Ketua Majelis Hakim Mahfud MD saat sidang pembacaan putusan sela adalah memberikan kesempatan kepada para pihak untuk menyampaikan kesimpulannya/konklusinya paling lambat sampai dengan Jumat (18/11) pukul 11.00 Wib, tetapi apabila para pihak juga tidak menyampaikan kesimpulannya, maka MK tetap akan membaca putusaannya.

“Kalimat inilah yang kemudian kita pahami dan terpublikasi bahwa MK akan membaca putusannya tanggal 18 November. Karena itu kita tidak bisa mengatakan MK menunda sidang pembacaan putusannya, apalagi MK belum pernah memberitahukan kami para pihak tentang jadwal sidang pembacaan putusan,” jelasnya.

Kepada semua pihak, TA Khalid meminta tetap bersabar dan berdoa semoga MK akan memberikan putusannya yang terbaik untuk Aceh. Khusus kepada pihak yang menginginkan Pilkda lanjut dan jalan terus, pihaknya agar dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa ini persoalan hukum dan legalitas Pilkada, bukan upaya menjegal seseorang.

“Mari kita bersinergi demi Pilkada damai dan legal. Untuk apa kita paksakan kehendak untuk bertarung dalam sebuah pertandingan yang tdk jelas hukum dan aturan mainnya,” pungkasnya.[]

17 November 2011

Si Jago Merah Hanguskan Satu Angkot

[caption id="attachment_1367" align="alignleft" width="300" caption="Satu labi-labi hangus terbakar di kawasan Peunayong Banda Aceh, Kamis (17/11)."][/caption]

Banda Aceh - Satu unit mobil labi-labi (angkot), habis dilalap api saat melaju dari Jalan Panglima Polem menuju arah Jalan Khairil Anwar, Peunayong, Banda Aceh sekira pukul 16.30 WIB, Kamis (17/11). Menurut keterangan saksi mata, mobil labi-labi yang tiba-tiba terbakar di tengah jalan tersebut, sempat mendengar bunyi ledakan sebanyak tiga kali sebelum mobil ini habis terbakar.

“Mobil itu melaju dari arah Panglima Polem, lalu berhenti tiba-tiba karena mendengar ledakan. Sopirnya keluar dan langsung lari,” terang Juru Parkir kawasan Jalan Khairil Anwar, Abdul Karim, 52 tahun.

Menurutnya, saat kejadian tersebut keadaan lalu lintas tidak begitu padat sehingga tidak ada korban jiwa dan harta benda milik pengguna jalan lain. Di saat kejadian, katanya lagi, labi-labi yang berplat  nomor BL 1169 AL tersebut, tidak ada penumpangnya. “Hanya sendiri dia (Sopir-red),” ujarnya.

Untuk mengantisipasi merambatnya kebakaran tersebut ke pertokoan warga, pihak Pemadam Kebakaran menerjunkan satu unit mobil pemadam. Namun, disayangkan pada saat mobil pemadam sampai ke lokasi, kondisi mobil sudah hangus terbakar dan sama sekali tidak bisa diselamatkan.

“Pemadam kebakaran telat sampainya. Mobil sudah hangus terbakar, api sudah padam sendiri, mereka baru sampe,” ujarnya lagi.

Menurut amatan wartawan www.acehcorner.com, kedatangan mobil pemadam kebakaran sempat diteriaki cemoohan oleh warga. Hal ini disebabkan karena pihak pemadam, disebut-sebut sangat lamban dalam merespon kejadian kebakaran tersebut.

Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui dari jurusan dan siapa pemilik labi-labi naas ini serta berapa jumlah kerugian yang diderita. Namun, berdasarkan amatan lapangan wartawan, labi-labi tersebut mengangkut beberapa dus minuman mineral dalam gelas serta tumpukan kertas bungkusan nasi yang semuanya hangus terbakar.[]

Pejabat Kedutaan Besar Kanada Berkunjung ke KIP Aceh

Banda Aceh - Kirsuh Pemilukada Aceh rupanya mengundang banyak diplomat internasional untuk mendapatkan berbagai informasi dari KIP Aceh. Setelah utusan Khusus Kementerian Luar Negeri Finlandia dan pejabat tinggi kedutaan Besar Uni Eropa di Jakarta, pada Kamis (17/11) giliran  diplomat Kedutaan Besar Kanada yang datang bertamu ke KIP Aceh. Dia adalah Jonathan Yendal, Penasihat Politik Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia di Jakarta.

Jonathan Yendall bertemu dengan Ketua KIP Aceh Abdul Salam Poroh di Kantor KIP pukul 10.00 WIB. Selama sekitar 30 menit, keduanya berdiskusi  seputar pelaksanaan Pemilukada Aceh.

Usai melakukan pertemuan tertutup tersebut, Jonathan Yendall  sempat berkunjung ke Media Center Aceh melihat  situasi di sana. Koordinator Media Center Ahmady  menjelaskan tentang peran dan fungsi Media Center dalam mendukung tugas-tugas KIP Aceh. Misalnya, dalam memfasilitasi KIP Aceh untuk melakukan konferensi pers, menyiapkan  siaran pers dan memfasilitasi kebutuhan wartawan yang meliput Pemilukada Aceh.

Selama di Media Center, Jonathan sempat melihat-lihat melihat ruang konferensi pers, ruang wartawan dan ruang staf di kantor tersebut.

Usai berkunjung ke Media Center,  sejumlah wartawan mencoba mencegat Jonathan untuk melakukan wawancara seputar kunjungannya ke KIP Aceh dan pandangan Kedutaan Besar Kanada tentang Pemilukada di daerah ini. Tapi  ia menolak semua permintaan wawancara itu “Maaf, tidak ada wawancara,” katanya dalam rilis yang diterima The Aceh Corner, Kamis (17/11) sore.

Gagal mendapatkan informasi dari Jonathan, wartawan mengalihkan kejaran mereka ke Ketua KIP Aceh Abdul Salam Poroh.  Kali inipun wartawan harus gigit jari, karena tidak banyak informasi yang bisa disampaikan Ketua KIP.

“Kunjungannya hanya biasa saja. Tidak ada yang istimewa,” kata Abdul Salam. []

16 November 2011

Irwandi Janji Tuntaskan Kasus Sengketa Lahan di Singkil

Banda Aceh - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Rabu(16/11) berjanji akan segera menuntaskan kasus sengketa lahan antara masyarakat dengan PT. Ubertraco/Nafasindo di Singkil.

Pematokan ulang batas tanah warga dengan PT. Ubertraco/Nafasindo berdasarkan hasil verifikasi Tim Fasilitasi Penyelesaian Konflik Pertanahan Aceh, rencananya akan dilakukan pada 23 November nanti.

“Kita komit menyelesaikan kasus ini dan pematokan permanen akan dilakukan pada 23 November nanti,”ungkap Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, seusai pertemuan tertutup mengenai tindak lanjut penyelesaian sengketa tanah antara masyarakat dengan PT Ubertraco/Nafasindo yang dimulai pukul 09.30 – 13.00 WIB di Kantor Gubernur.

Dalam pertemuan itu hadir anggota Muspida Aceh, yaitu perwakilan dari Polda, Pangdam Iskandar muda, Kejati, Ketua DPRA, dan Wakil Bupati Aceh Singkil dan Muspida Aceh Singkil,  Tim Fasilitasi penyelesaian konflik pertanahan Aceh dan Kabupaten Aceh Singkil serta perwakilan LSM Gerakan Masyarakat Pembebasan (Gempa) dan Perwakilan Masyarakat 22 Desa Aceh Singkil. Sementara dari pihak Perusahaan PT. Ubertraco/Nafasindo tidak ada yang datang, namun rapat tetap dilanjutkan.

Menurut Gubernur, konflik tanah antara masyarakat 22 Desa dengan HGU PT. Ubertraco/Nafasindo telah terjadi lebih kurang 7 tahun. Namun pada tahun 2009 lalu, Bupati Aceh Singkil telah menyerahkan penyelesaian ini untuk di tangani oleh pihaknya.

Sejak itu, lanjut dia lagi, eksekutif Aceh terus melakukan pertemuan-pertemuan serta mengumpulkan dokumen-dokumen serta memediasi rapat-rapat baik di Banda Aceh maupun di Aceh Singkil. Pengukuran ulang yang sudah di laksanakan oleh BPN Aceh selama 6 bulan pada tahun 2010 dan sudah selesai dilaksanakan dan di presentasikan di Kantor Gubernur dan baik perusahaan maupun masyarakat setuju dengan presentasi tersebut.

Sementara itu, Anggota DPRA, Muslim Aiyub  meminta kepada masyarakat dan juga perusaahan untuk menjaga dan menghormati seluruh keputusan karena rapat ini adalah rangkaian dari seluruh proses penyelesaian konflik pertanahan antara masyarakat dengan PT. Ubertraco/Nafasindo.

Sedangkan Ketua LSM Gempa yang berbicara mewakili masyarakat, Jaminuddin B, meminta kepada Pemerintah untuk serius mengurus Patok Permanen ini dan di minta kepada pihak Perusahaan untuk menghormati hasil rapat tersebut dan ini merupakan rapat terbesar.

“Jangan lagi Pihak perusahaan bermain api dalam penyelesaian ini, dan meminta kepada masyarakat agar menahan gejolak dan eforia karena kita tidak ingin kerusuhan yang pernah terjadi di Aceh Singkil yang mengakibatkan Kantor Bupati Aceh Singkil di rusak oleh masyarakat ini akibat ketidak tegasan pemerintah selama ini,”katanya.[Abd]

Illiza: Anak Cacat Juga Bisa Mandiri

[caption id="attachment_1330" align="alignleft" width="300" caption="Illiza Sa'aduddin Djamal bersama anak cacat | Istimewa"][/caption]

Banda Aceh – Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’adudin Djamal mengatakan banyak anak dengan kecacatan yang hidup mandiri, bisa menjahit dan bermain musik. Kepada orang tua diminta tidak merasa malu ketika dikarunai anak yang sangat istimewa ini.

“Memang banyak fakta menunjukkan sebagian besar anak dengan kecacatan berada dalam keluarga miskin. Susah memenuhi kebutuhan dasar keluarganya, ditambah kondisi anak yang membutuhkan perawatan. Namun, dengan keikhlasan dan keingin untuk maju anak dengan kecacatan bisa menjadi mandiri,” ujar Hj Illiza Sa’aduddin Djamal saat menyerahkan buku tabungan untuk anak cacat di Aula Walikota, Rabu (16/11).

Sementara Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Banda Aceh, Purnama Karya, mengatakan, buku tabungan tersebut merupakan program Kesejahteraan Sosial Anak dengan Kecacatan (PKS-ADK) dari Kementerian Sosial RI. Melalui bantuan ini diharapkan anak-anak dengan kecacatan dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.

“Minimal terpenuhi gizinya dan membuka akses kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak,” katanya.

Menurut dia, bantuan yang diberikan senilai Rp1,5 juta dan diserahkan dalam bentuk tabungan atas nama anak penerima manfaat.

“Buku tabungan tersebut di keluarkan oleh Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai mitra dalam penyaluran bantuan pemerintah,” jelasnya.

Program Kesejahteraan Sosial Anak Dengan Kecacatan (PKS-ADK) dari Kementrian Sosial RI dijalankan oleh Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Kecacatan (FKKADK) Kota Banda Aceh, dengan pengurusnya Joko Suherman dan Riyani Diningsih, kedua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan.

Melalui Sakti Peksos yang diutus oleh Kementrian Sosial RI, Febrina Adriyani dan Kartika Handayani, anak-anak penerima manfaat akan didampingi untuk proses hingga berakhirnya bantuan. [Tqa]