SIMEULUE - Realisasi zakat, infak dan sedekah (ZIS) warga di Simeulue, pada 2011 mencapai Rp3,048 miliar atau meningkat 134 persen dibandingkan tahun 2010 yang hanya Rp1,300 miliar.
Ketua Badan Pelaksana Baitul Mal Simeulue M Yusuf Hanafiah, Selasa, menyatakan, kenaikan ZIS tersebut, karena tingkat perekonomian dan kesadaran warga Simeulue untuk membayar ZIS telah meningkat.
Menurut Yusuf, ZIS akan segera diserahkan kepada yang berhak setelah mendapat persetujuan dari bupati. Penyumbang terbanyak ZIS, katanya, berasal dari pegawai negeri sipil yang berasal dari2,5 persen gaji, terutama pegawai yang berpenghasilan di atas Rp3,8 juta/bulan.
Sedangkan nominal dalam bentuk barang, setiap warga yang telah memiliki emas murni sebanyak 94 gram, telah diwajibkan membayar zakat 2,5 persen.
Hasil dari zakat yang diterima Baitul Mal Simeulue tersebut akan diserahkan kepada fakir miskin, ibnu sabil, fisabilillah, muallaf, gharimin, dan amil.
Hingga saat ini, dari 138 desa dari delapan kecamatan yang ada, 22 desa lagi belum menyerahkan data penerima zakat, yakni Kecamatan Simeulue Timur (8 desa), Simeulue Tengah (3), Teupah Selatan (2), Teupah Barat (1), Alafan (2), dan Kecamatan Alafan (1).
Ia menyatakan, untuk mencapai target zakat sebesar Rp4 miliar hingga Rp5 miliar, usai bulan Ramadhan akan kembali melakukan sosialisasi, terutama di sekolah-sekolah, karena masih adanya pihak sekolah yang menerima zakat dan dibagikan kepada murid-murid yang tidak mampu.
"Setelah bulan ramadhan ini, kita akan sosialisasi kembali, terutama untuk sekolah-sekolah, sebab ada laporan bahwa masih ada warga yang menyerahkan zakat untuk sekolah, dan pihak sekolah yang menyalurkan kepada murid-murid yang tidak mampu," ujar Yusuf Hanafiah. [Ahmadi]
Ketua Badan Pelaksana Baitul Mal Simeulue M Yusuf Hanafiah, Selasa, menyatakan, kenaikan ZIS tersebut, karena tingkat perekonomian dan kesadaran warga Simeulue untuk membayar ZIS telah meningkat.
Menurut Yusuf, ZIS akan segera diserahkan kepada yang berhak setelah mendapat persetujuan dari bupati. Penyumbang terbanyak ZIS, katanya, berasal dari pegawai negeri sipil yang berasal dari2,5 persen gaji, terutama pegawai yang berpenghasilan di atas Rp3,8 juta/bulan.
Sedangkan nominal dalam bentuk barang, setiap warga yang telah memiliki emas murni sebanyak 94 gram, telah diwajibkan membayar zakat 2,5 persen.
Hasil dari zakat yang diterima Baitul Mal Simeulue tersebut akan diserahkan kepada fakir miskin, ibnu sabil, fisabilillah, muallaf, gharimin, dan amil.
Hingga saat ini, dari 138 desa dari delapan kecamatan yang ada, 22 desa lagi belum menyerahkan data penerima zakat, yakni Kecamatan Simeulue Timur (8 desa), Simeulue Tengah (3), Teupah Selatan (2), Teupah Barat (1), Alafan (2), dan Kecamatan Alafan (1).
Ia menyatakan, untuk mencapai target zakat sebesar Rp4 miliar hingga Rp5 miliar, usai bulan Ramadhan akan kembali melakukan sosialisasi, terutama di sekolah-sekolah, karena masih adanya pihak sekolah yang menerima zakat dan dibagikan kepada murid-murid yang tidak mampu.
"Setelah bulan ramadhan ini, kita akan sosialisasi kembali, terutama untuk sekolah-sekolah, sebab ada laporan bahwa masih ada warga yang menyerahkan zakat untuk sekolah, dan pihak sekolah yang menyalurkan kepada murid-murid yang tidak mampu," ujar Yusuf Hanafiah. [Ahmadi]