22 Maret 2012

Calon Gubernur Aceh Tak Tandatangani Pakta Integritas

Banda Aceh - Calon gubernur Aceh yang akan berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Aceh 9 April mendatang tidak menghadiri acara penandatangan pakta integritas anti Kolusi, Korupsi dan Nepotisme di Asrama Haji, Banda Aceh, Selasa (20/3).

Agenda penandatanganan pakta integritas itu diselenggarakan Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, lembaga yang fokus pada pemberantasan korupsi. Dari lima pasang kandidat gubernur, hanya Muhyan Yunan, calon wakil Gubernur Aceh yang berpasangan dengan Irwandi Yusuf yang hadir.

Kandidat lain, hanya diwakili tim suksesnya. Sementara pasangan calon gubernur Muhammad Nazar-Nova Iriansyah dan Darni Daud-Ahmad Fauzi, tidak hadir dan tanpa utusan tim suksesnya.

"Kita berencana akan membagi dan menempelkan ke setiap desa pakta integritas anti KKN ini," jelas Isra Safril, Kepala Divisi Kebijakan Publik GeRAk Aceh.

Pakta integritas itu berisi komitmen untuk tidak KKN saat menjabat, tidak menerima dan memberi suap, serta berjanji menjalankan pemerintahan yang transparan sesuai undang-undang keterbukaan publik nomer 14 tahun 2008.

"Proses tanda tangan disaksikan 50 orang perangkat desa dari sembilan kecamatan di Banda Aceh, selain unsur Komite Independen Pemilihan (KIP) Aceh dan Panwas," kata Isra.

Selain calon gubernur, pakta integritas juga ditandatangani empat pasangan calon Walikota/Wakil Walikota Banda Aceh yang diwakili tim sukses dan wakil walikotanya.

Dua pasangan walikota/wakil walikota Banda Aceh yang menandatangani yakni T Irwan Johan-T Alamsyah dan Zulmaikar-Lindawati. Aminullah Usman-Muhibban dari Golkar dan PKS hanya ditandatangani tim sukses. Sementara pasangan Mawardy Nurdin-Illiza Sa'aduddin Djamal yang diusung Partai Demokrat, PPP, SIRA dan PAN hanya dihadiri Illiza, calon Wakil Walikota.

Pasangan Mawardy Nurdin-Illiza Sa'aduddin Djamal, merupakan calon yang ingin melanjutkan pemerintahan kota Banda Aceh. Saat menjabat Wakil Walikota Banda Aceh, Illiza dikenal sebagai perempuan yang getol memperjuangkan syariat Islam.

Illiza mengatakan era pemerintahannya, telah mendukung upaya pemberantasan korupsi. "Kita sudah memberantas korupsi sejak awal dengan meningkatkan disiplin pegawai dan membuang sampah pada tempatnya," jelas Illiza. (Azka)

Artikel Terkait