27 Maret 2012

Mahasiswa Aceh Tolak Kenaikan BBM

 

Banda Aceh - Mahasiswa Aceh berunjukrasa menolak kenaikan harga BBM di Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (23/3). Mahasiswa menilai kebijakan menaikan BBM hanya menguntungkan perusahaan-perusahaan minyak swasta asing.


Para mahasiswa mendesak pemerintah dan DPR tidak memboroskan APBN untuk hal yang tidak terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, mereka juga meminta penangkapan para koruptor.


"Kembalikan harta yang dikorupsi ke negara, karena ulah koruptor telah memiskin rakyat secara tidak langsung," kata Rizwan, koordinator aksi.


Mahasiswa juga meminta pemerintah dan DPR meningkatkan biaya kompensasi pendidikan bagi masyarakat miskin, tanpa harus menaikkan harga BBM.


Dalam orasinya mahasiswa menyebutkan, menaikan BBM seolah-olah menjadi opsi pemerintah. Padahal Indonesia pengekspor minyak dunia. Kompensasi akibat kenaikan BBM dianggap hanya memberi peluang bagi koruptor. "Ini tidak transparan dan menuai banyak masalah dalam proses pembagiannya," ujar Rizwan.


Mahasiswa yang menamakan dirinya Front Mahasiswa Pro Rakyat itu, menyatakan kenaikan BBM sangat merugikan masyarakat. Subsidi pengelola angkutan masyarakat/desa dinilai tidak menyentuh persoalan masyarakat. "Hanya koruptor menikmati hak rakyat miskin," pungkas Fakhrurrazi. (Azka)

Artikel Terkait