Banda Aceh-Pembangunan pelabuhan Krueng Geukuh di Lhokseumawe, yang akan menjadi pelabuhan ekspor-impor berstandar internasional, perlu dipercepat. Demikian salah satu rekomendasi dari Konferensi Kakao dan Kopi yang digelar di Banda Aceh.
“Pembangunan perluasan pelabuhan Krueng Geukuh Lhokseumawe yang direncanakan groundbreaking (peletakan batu pertama) pada tahun 2012 sampai 2014 dengan dana Rp 1,25 triliun,” ujar Ketua Tim Perumus Konferensi Kakao dan Kopi Aceh Giri Arnawa, ketika membaca hasil rumusan dari Konferensi Kakao dan Kopi Aceh, Kamis (15/3).
Pelabuhan ini diharapkan dapat menjadi pintu ekspor komoditas unggulan Aceh seperti kakao dan kopi sehingga memberi dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi Aceh. Selain itu, konferensi ini juga merekomendasikan agar pemerintah Aceh segera mendorong pengintegrasian komoditas kakao dan kopi sebagai aktivitas utama, dalam koridor ekonomi Sumatera pada Master Plan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I).
Hal ini selaras dengan salah satu butir dari draf Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh untuk pemantapan ketahanan pangan dan nilai tambah produk pertanian.
Karena itu, konferensi yang merupakan bagian dari kegiatan program Fasilitas Pendanaan Pembangunan Ekonomi (EDFF) ini juga mengharapkan agar Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), sebagai badan pelaksana program perlu lebih konkrit di dalam mendukung PRUKAB ( Produk Unggulan Kabupaten ).
“Utamanya pada komoditas kakao dan kopi di beberapa kabupaten di Aceh,” kata Giri.[]
16 Maret 2012
Pembangunan Pelabuhan Krueng Geukuh Perlu Dipercepat
✔
Taufik Al Mubarak
Published Jumat, Maret 16, 2012
Share This!
Artikel Terkait
Newsletter
Berlangganan artikel terbaru dari blog ini langsung via email