29 Maret 2012

Protes BBM Naik, Ibu Rumah Tangga Dorong Sepmor

Banda Aceh – Banyak cara dilakukan warga untuk memprotes rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Yasmin Shabri, misalnya, ibu rumah di Komplek Perumahan Ajun Lam Hasan, Jln. Dahlia No.102, Aceh Besar, berunjuk rasa tunggal dengan mendorong sepeda motor sepanjang lima kilometer, Kamis (29/3).



[caption id="attachment_8119" align="alignleft" width="300" caption="Yasmin Shabri (32) seusai diberhentikan petugas. Aksi tunggal ibu rumah tangga dengan mendorong sepeda motor dari Ajuen-Simpang Lima itu sebagai wujud keprihatinan dampak dari naiknya harga BBM. [Chaideer Mahyuddin/ACEHCORNER.COM"]"][/caption]Dalam aksinya Yasmin memakai panci di kepala sebagai pengganti helm, menggantungkan wajan di bahu, jiregen di sepeda motor, dan goni bertuliskan beras. Ia mengikat poster, "harga BBM naik harga diri pemerintah turun" di depan sepeda motornya.

Di sepanjang jalan, ibu beranak tiga ini tidak bicara sepatah kata pun. Ia menutup mulutnya dengan masker. Aksi damai yang dilakukan Yasmin menarik perhatian dan simpati pengguna jalan. Bahkan ada warga yang turun dari mobil untuk mengambil foto dengan handphone.

Seorang polisi lalu lintas sempat menanyakan surat izin berunjukrasa saat melintas di ruas jalan Teuku Umar, Banda Aceh. "Saya hanya menyampaikan aspirasi pak," jawabya. Lalu polisi bersimpati,  mengawal dan mengamankan jalan untuk Yasmin hingga tujuan akhirnya bundaran Simpang Lima.

Yasmin sempat singgah di POM bensin di kawasan Simpang Tiga, Banda Aceh. Ia membagikan selebaran yang berisi puisi berjudul "Sepercik Marah," karyanya sendiri pada warga yang mengisi bensin.

Menurut Yasmin, kenaikan BBM berdampak buruk bagi masyarakat Indonesia. "Kalau BBM naik, semua harga naik. Anak-anak bisa terkena gizi buruk, kebutuhan dapur naik, perempuan kelompok yang paling dirugikan," ujarnya. "Saya kecewa pada pemerintah," pungkasnya. Kreatif bukan? [Azka]

Artikel Terkait