25 Maret 2012

Kampanye Perdana Nazar Dihadiri Ribuan Massa

Mutiara Timur - Ribuan pendukung pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Muhammad Nazar dan Nova Iriansyah memadati  lapangan bola kaki dalam kampanye perdana calon yang diusung Partai Demokrat, PPP, dan Partai SIRA di Kota Mini, Mutiara Timur, Pidie. Dalam Kampanye perdana tersebut Muhammad Nazar menawarkan konsep kepemimpinan Aceh masa datang bernuansa islami.

Pantauan Aceh Corner di lokasi kampanye, ribuan massa dengan menggunakan ratusan kendaraan roda dua, becak dan mobil mulai memadati lapangan bola sekira pukul 15.30. Massa datang dari berbagai arah timur dan barat jalan propinsi. Orasi politik dimulai usai shalat ashar.


Selain H. Muhammad Nazar, kampanye juga diisi oleh Tgk Saiful Mila, dan Tgk Bahrum M Rasyid.  Acara kampanye tersebut selain diisi orasi politik juga diselingi musik dan komedi yang dibawakan Apa Lambak.


Dalam orasinya, Tgk Saiful mengungkapkan Aceh butuh pemimpin yang mampu mengembalikan marwah dan martabat masyarakat Aceh. Tgk Saiful tak lupa menyampaikan kasus penganiaan dirinya saat menjadi khatib jum'at di Masjid Keumala, Pidie, September 2011 lalu.


"Saya pernah dihajar di Keumala, karena pemimpin seperti mafia di Aceh," ujarnya yang disambut yel-yel "Hidup Nazar-Nova".


Menurutnya Aceh butuh yang cerdas, bijaksana dan mampu menjadi tokoh pemersatu di Aceh. "Muhammad Nazar mampu dalam segala bidang, pemerintahan dan agama sehingga bisa membuat bangsa Aceh lebih bermartabat," lanjutnya.


Secara umum, para jurkam pasangan nomor 4 menyampaikan pihaknya fokus pada penegakan syariat islam, kesejahteraan, dan pencerdasan rakyat. SementarMuhammad Nazar dalam orasi politik menyampaikan, dirinya maju untuk menyelamatkan Aceh. "Aceh selalu dalam perang sejak abad ke-8, sampai sekarang. Mulai masa Belanda, DI/TII, DOM, hingga sekarang. Jadi mari memelihara perdamaian untuk anak cucu," katanya.


Menurut Nazar, semua pihak perlu membangun Aceh tanpa perang dan kekerasan, agar kehidupan beragama akan lebih baik. Menegakkan agama islam di bumi Aceh adalah sebuah kewajiban, Ke depan pihaknya berjanji akan menerapkan syariat islam secara lebih baik.


Di akhir orasinya, tokoh pejuang Referendum Aceh meminta para calon gubernur lain untuk tidak mrrusak perdamaian dan persaudaraan demi kursi gubernur. (mrb)

Artikel Terkait