16 Mei 2012

15 Ribu Hektare Sawah Tidak Dapat Ditanami

Meulaboh - Sedikitnya 15.308 hektare lahan sawah di Kabupaten Aceh Barat, tidak dapat ditanami padi pada musim tanam pertama 2012 karena mengalami kekeringan.

Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pertanian dan Perternakan Aceh Barat M Nasir di Meulaboh, Rabu 16 Mei 2012, mengatakan, pada musim tanam pertama Mei 2012 petani terpaksa menggeser masa tanamnya sampai Juni-Juli.

"Jadwal tanam serentak petani akan bergeser kemungkinan sampai Juni-Juli 2012, namun kami harapkan para petani dapat melakukan tanam padi segera apabila ada sedikit saja air hujan," katanya.

Ia mengatakan, dari total luas areal sawah di 12 kecamatan di Aceh Barat, 70 persennya tidak dapat ditanami, sedangkan 30 persen lainnya kemungkinan masih bisa dengan cara memasukkan air dari irigasi desa (waduk).

Menurut Nasir, dari 15 ribu hektare lebih persawahan, seluas 10.180 hektare merupakan area tadah hujan, kemudian 2.208 hektare disediakan pompanisasi, 2.909 hektare lagi memiliki irigasi desa (waduk).

Ia menyarankan, kepada petani sementara waktu dapat mengkondisikan peluang musim kemarau ini dengan melakukan penanaman palawija kacang tanah, sehingga dapat menutupi kerugian gagal tanam sebab telah mulai menggarap lahan.

"Sekitar 30 persen area persawahan ini dapat dimanfaatkan untuk penanaman palawija kacang tanah, sehingga tidak nganggur, sebab belum bisa tanam padi," sebut Nasir.

Lebih lanjut dikatakannya, selain tidak ada irigasi yang mampu menyuplai air ke area persawahan gagal tanam ini juga disebabkan oleh bergesernya jadwal tanam yang semula sudah dirancang, akibat cuaca tidak menentu (kemarau).

Kata Nasir, petani awalnya sudah memprediksi masa tanam dimulai sejak April 2012 dan masa panen memasuki Juli, namun prediksi tersebut bergeser sebab tidak melibatkan semua pihak.

Setelah menyelesaikan masa panen, biasanya petani melakukan musyarawarah untuk melihat musim tanam ke depan "keuneunong" yang tepat, namun pada musim tanam ini hal itu tidak dilakukan.

"Kondisi ini juga tidak semata-mata karena tidak ada irigasi, sebab petani sudah terbiasa dengan sawah tadah hujan, akan tetapi untuk melihat jadwal tanam yang benar itu tidak dilakukan petani," pungkasnya.[Ant]

Artikel Terkait