02 April 2012

Eks Panglima GAM Ajak Lawan Intimidasi

Banda Aceh-Mantan panglima perang GAM wilayah Aceh Besar, Muharram Idris dalam orasi politiknya, mengajak masyarakat untuk melawan teror dan intimidasi yang gencar dilakukan oleh salah satu kubu kandidat Calon Gubernur Aceh yang diusung partai lokal.



"Hari ini, teror dan intimidasi menghantui masyarakat Aceh. Hari ini seolah-olah Aceh milik suatu kelompok. Padahal Aceh ini milik semua rakyat Aceh. Hari ini kita punya darah dan tanah di Aceh. Masyarakat punyak hak untuk menentukan masa depan Aceh," kata Muharram, Minggu (1/4) di Lapangan Merdeka, Kota Langsa.

Muharram mengungkapkan, walau dirinya berasal dari mantan kombatan GAM, tapi dia sama sekali tidak mendukung calon yang diusung PA. Dia beralasan, karena dalam dalam lembaga tersebut banyak mental-mental preman yang bernaung di sana.

Prihatin

Irwandi Yusuf dalam orasinya, mengungkapkan keprihatinannya terhadap sepak terjang PA sebagai partai yang pernah dibesarkan olehnya.

"Kita sangat menyayangkan PA saat ini yang tidak mau berdemokrasi secara damai," keluhnya dihadapan simpatisannya, di Langsa.

Ia menilai, PA telah melakukan pembohongan-pembohongan publik dalam kampanye untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusungnya, dimana dangan memberi janji-janji yang mustahil direalisasikan kepada rakyat. Seperti janji untuk memberikan biaya setiap kepala keluarga (KK) di Aceh masing-masing Rp 1 Juta.

"Ini sangat tidak mungkin bisa direalisasikan," kata Irwandi.

Irwandi mengajak massa untuk menghitung secara logika dan realita. 1,2 juta KK di Aceh x Rp 1 juta sama dengan jumlah dana dibutuhkan Rp 1,2 triliyun untuk satu bulan. Kalau setahun maka kali 12 bulan, sama dengan butuh dana Rp 14,4 Triliyun. Sementara dana dimiliki Aceh setiap tahun hanya Rp9,5 triliyun.

"Itu hal yang tidak mungkin, konon lagi diambil dari bagi hasil Migas, Jumlah nominal bagi hasil Aceh sekarang Rp700 miliar, itu 70 hasil pembagian 70-30," kata Irwandi.

Kampanye terbuka di Langsa ini, juga dihadiri oleh, Bakhtiar Abdullah, juru bicara GAM di Swedia, Hasan Umar Tiro (Putra Geuchik Umar, Panglima GAM pertama) dan Tgk.Fauzi Zainal Abidin Tiro yang merupakan keponakan langsung Tgk. Hasan Tiro, pendiri Gerakan Aceh Merdeka.[]

Artikel Terkait