09 April 2012

Mahasiswa Aceh Harapkan Pilkada Aman dan Damai

Jakarta - Mahasiswa Aceh di Jakarta mengharapkan pemilihan kepala daerah (pilkada) gubernur-wakil gubernur dan bupati wakil bupati serta wali kota- wakil wali kota yang serentak diselenggarakan Senin (9/4) berlangsung aman dan damai.

[caption id="attachment_8449" align="alignleft" width="300" caption="Seorang ibu sedang memasukkan surat suara kedalam kotak suara di tps 29 terminal Panton Labu Aceh Utara. Di TPS ini Muzakkir Manaf akan melakukan pencoblosan | Foto : T. Fachrizal"][/caption]

"Harapan kami pilkada berjalan lancar, aman dan damai," kata Ketua Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Aceh Jakarta Raya (Kompa Jaya) Denni Arie Mahessa di Jakarta, Senin.

Denni juga mengharapkan pada pilkada kali ini dapat terpilih calon pemimpin yang mampu menjaga stabilitas keamanan Aceh lebih baik, yang bukan hanya karena politik memperebutkan kekuasaan tapi mengorbankan rakyat selama lima tahun.

Ia menilai, dari debat para kandidat yang sebelumnya dilangsungkan di sebuah televisi swasta nasional, kandidat hanya memberikan janji-janji manis kepada rakyat tapi bersifat normatif tanpa ada kontrak politik kepada rakyat.

"Saya bukan pesimis, hanya mengharapkan kandidat yang menang harus punya mental baja untuk menyelesaikan masalah Aceh," tambah dia.

Denni mengaku kali ini tidak memberikan hak suara meskipun namanya masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan mendapat undangan untuk mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) di Aceh.

Karena alasan kesibukan akademis, menurut dia, cukup banyak mahasiswa Aceh yang menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di Jakarta yang tidak ikut mencoblos.

"Kami mahasiswa berharap yang terbaik untuk Aceh, semoga terpilih pemimpin yang amanah dan peduli kepada rakyat," tambah Denni.

Pilkada Aceh diikuti lima pasangan calon gubernur-wakil gubernur dan 137 pasangan bupati-wakil bupati serta wali kota- wakil wali kota dari 17 kabupaten dan kota. Sejak pukul 8.00 WIB, masyarakat sudah menuju TPS untuk memberikan suara mereka memilih calon pilihan masing-masng.

Sedikitnya 9.000 lebih personil polisi diturunkan untuk mengamankan pilkada termasuk aparat TNI yang disiagakan di kodim-kodim.[ant]

Artikel Terkait