28 April 2012

Muntasir: Ical Mabuk Kekuasaan

Jakarta— Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical mengklaim bahwa hanya Ketua DPD II Partai Golkar Banda Aceh, Muntasir Hamid, yang menolak digelarnya rapat pimpinan nasional khusus (rapimnasus) untuk menetapkan dirinya sebagai calon presiden dari Golkar pada Pemilu 2014 nanti.

[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Aburizal Bakrie"][/caption]

Menurut Ical, pengurus DPD II lainnya mendukung penuh dirinya sebagai capres. Ical menyebut Muntasir habis "minum" atau mabuk sebelum melontarkan penolakan tersebut.

"Tidak ada DPD II yang membangkang. Cuma satu orang (Muntasir). Barangkali baru selesai 'minum'," kata Ical.

Bagaimana tanggapan Muntasir?

Muntasir mengaku mendesak Ical untuk mencabut pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka. Menurut dia, pernyataan itu tak hanya menyinggung dirinya, tetapi bisa juga menyinggung rakyat Aceh yang menerapkan syariat Islam.

"Yang mabuk itu justru Aburizal. Mabuk kekuasaan. Aburizal itu harus soft dalam berbicara. Ingat, dia baru balon, bakal calon," kata Muntasir seperti yang dimuat dalam laman Kompas.com, Sabtu 28 April 2012.

Menurut Muntasir, pernyataan yang dia sampaikan selama ini hanya ingin memperjuangkan para pengurus DPD II agar dilibatkan dalam rapimnasus nanti. Pasalnya, kata dia, suara Golkar ada di akar rumput, yakni DPD tingkat kabupaten/kota.

"Suara Golkar itu suara rakyat. Rakyat itu ada di DPD II, ada di desa-desa, bukan di provinsi. Ada desakan-desakan dari daerah, itu harus dipertimbangkan," kata Ketua Forum Silaturahmi DPD II itu.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin menolak jika Ical disebut ambisius untuk menjadi presiden.

"Bukan ambisius, memang harus seperti itu partai bekerja. Pertanyaannya, mengapa harus ada penolakan jika kita sepakat memberi mandat kepada Aburizal sebagai ketua umum? Seharusnya dari awal kita sudah tahu bahwa ketua umum diproyeksikan untuk capres," kata Nurul.[Sumber: Kompas]

Artikel Terkait