29 April 2012

Inilah Pemenang Lomba Tulis dan Foto KIP Aceh

Banda Aceh - Media Center Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh mengumumkan pemenang lomba foto dan tulisan yang menyangkut pemilihan kepala daerah Aceh 2012. Namun, untuk lomba penulisan opini, tidak ada juara pertama.


Hasil lomba menulis dan foto pilkada Aceh 2012 diumumkan dalam di sebuah restauran di Banda Aceh, Sabtu (28/4) siang. Lomba ini digelar Media Center dan KIP Aceh dengan dukungan dari Intenational Foundation for Electoral System (IFES). Para pemenang berhak atas hadiah antara Rp1,5 juta hingga Rp5 juta.

Lomba foto dan tulisan pilkada Aceh 2012 dinilai oleh juri yang terdiri atas Fauzan Ijazah (freelance), Bedu Saini (fotografer senior Serambi Indonesia), Dadang Budiana (koordinator Media Center KIP Aceh), Nurdin Hasan (jurnalis The Jakarta Globe), Adi Warsidi (Tempo), dan Azhari Aiyub (penulis, kolumnis, dan novelis).

Koordinator Media Center KIP Aceh Dadang Budiana menyebutkan, panitia menerima 81 naskah opini yang dikirim pelajar, mahasiswa, wartawan, dan masyarakat umum. Sementara untuk katagori feature hanya ada 15 naskah. Sedangkan lomba foto diikuti oleh hampir 45 fotografer dengan jumlah karya mencapai 124 foto.

"Inilah hasil-hasil karya pemenang yang dinilai sesuai dengan tema yang kita tentukan," kata Dadang.

Para pemenang lomba foto yaitu Syahrol Rizal (umum), Fahreza Ahmad (pewarta foto lepas), dan M. Anshar (pewarta foto Serambi Indonesia).

Foto juara pertama milik Syahrol Rizal mengisahkan proses penghitungan suara di Krueng Raya, Aceh Besar. Sementara foto Fahreza Ahmad bercerita tentang keakraban petugas hansip dari lintas-etnis di Banda Aceh. Sementara M. Anshar tampil dengan foto tentang seorang warga yang tengah memasukkan surat suara ke dalam kotak suara.

Syahrol Rizal mengaku senang bisa meraih predikat juara pertama dalam lomba pilkada 2012 yang diselenggarakan Media Center KIP Aceh. Ia berharap, ke depan lomba serupa terus digelar.

Soal fotonya yang memenangi lomba, ini kata dia. "Saya mengambil foto penghitungan suara, karena saya yakin kalau foto orang memasukkan kertas suara ke dalam kotak suara itu pasti banyak."

Lomba menulis untuk katagori feature dimenangkan oleh Suparta Arz dari acehkita.com, Muhajir dari The Globe Journal, dan Azhari dari LKBN Antara.

Sementara katagori penulisan Opini katagori Umum dimenangkan oleh Junaidah Munawarah dan Nurkhalis, S.Ag, SE, M.Ag. Penulisan Opini tingkat Pelajar/Mahasiswa dimenangi oleh Faizul Giffari Gazawali dan Nurul Aini.

Tidak ada pemenang pertama untuk kedua katagori lomba ini. Menurut Azhari Aiyub, salah seorang juri lomba menulis, dari 81 naskah opini yang dinilai para juri hampir tidak menemukan tulisan yang ditulis dengan lugas dalam pandangan si penulis. Akibatnya, naskah yang diterima panitia hampir semuanya merupakan karya ilmiah populer.

"Dengan berat hati kami ingin mengatakan bahwa kami kehilangan suara pribadi penulis. Kami membayangkan, melalui suara pribadi masing-masing, penulis akan menjadwab secara beraneka-ragam tantangan atas kondisi demokrasi kita terkini sesuai dengan tuntutan tema sayembara ini," kata Azhari.

"Dengan berat hati harus kami katakan, bahwa kami tidak menemukan yang terbaik dan benar-benar memenuhi syarat untuk dinilai dari puluhun opini yang telah kami baca. Tidak adanya juara pertama barangkali terdengar pahit. Kami memandang bahwa selain keikutsertaan, gairah, persaingan yang sehat, sayembara punya fungsi didaktis. Tentu saja, agar di masa mendatang para penulis opini kita dapat menulis jauh lebih baik," lanjut penulis novel "Perempuan Pala" itu.

Sementara itu, Komisioner KIP Aceh Akmal Abzal mengatakan, lomba yang digelar ini bertujuan untuk mendokumentasikan sejarah pilkada Aceh. Apalagi pilkada ini dilaksanakan setelah adanya beberapa kali pergeseran jadwal.

"Pilkada tahun ini merupakan proses panjang yang kita lalui untuk memilih gubernur dan wakil gubernur. Alhamdulillah, kita sudah menggelar pilkada pada 9 April lalu," kata Akmal.

Ia menyebutkan, setelah KIP Aceh menetapkan hasil pilkada pada 17 April lalu, muncul gugatan dari calon gubernur Irwandi Yusuf. Saat ini, gugatan itu tengah disidangkan di Mahkamah Konstitusi secara speedy trial.

"Senin (30/4) nanti, sidang akan kembali digelar di MK. Kita berharap ada sebuah keputusan yang bijaksana untuk masyarakat Aceh," ujarnya.

Atasnama KIP Aceh, Akmal menyampaikan terimakasih kepada wartawan yang telah menjadi mitra KIP Aceh dalam menyelenggarakan pilkada ini. "Tanpa kawan-kawan wartawan, kami tentu akan kerepotan dalam menyelenggarakan perhelatan demokrasi ini," lanjutnya.

Ia berharap, kemitraan ini bisa terus terjadi di masa mendatang. []

Artikel Terkait