Banda Aceh - Mahasiswa dan masyarakat Banda Aceh, Senin (16/4) menggelar aksi protes terhadap pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh pada 9 April lalu. Massa yang menamakan dirinya, Gerakan Warga Peduli Pilkada Kota Banda Aceh meminta Pilkada ulang.
Menurut Koordinator Massa, Mustafa Ali, Pilkada Banda Aceh hanya diikuti 50% warga. Selebihnya, tidak terdaftar dalam DPT dan tidak mendapat undangan.
"Di Peuniti dan Kompleks Pante Riek ditemukan pemilih dengan dua undangan," jelas Mustafa.
Selain itu, alasan penolakan Pilkada juga disebabkan lemahnya pengawasan sehingga dalam masa tenang masih ada kandidat yang berkampanye. Aparat desa juga dinyatakan tidak terlibat kampanye.
"Salah satu kandidat menempel atribut kampanye dalam bentuk surat suara di masa tenang, ada tim sukses yang berkampanye menggunakan mobil dinas," tegas Mustafa.
Berdasarkan temuan-temuan itu, massa menuntut Pilkada ulang. Mereka juga mendesak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) menindak lanjuti laporan pelanggaran.
Pada para kandidat walikota dan wakil walikota Banda Aceh mengajukan gugatan ke Makamah Konstitusi untuk membatalkan hasil Pilkada di Banda Aceh.
"Kami mendesak DPRK Kota banda Aceh merekomendasikan diselenggarakan Pilkada ulang," kata Mustafa.
Sementara itu, aparat kepolisian menjaga ketat aksi Gerakan Warga Peduli Pilkada Kota Banda Aceh ini. Menurut Wakapolresta Banda Aceh, AKBP Sugeng Hadi Sutrisno, pihaknya tidak ingin kecolongan seperti di Gayo Lues, massa yang protes hasil Pilkada membakar kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) setempat serta lima kantor kecamatan.
"Kabarnya ada 1.500 massa datang, tapi kenyataannya tidak begitu. Ini pengamanan biasa saja untuk menjaga aset negara," jelas Sugeng.
Aparat Polresta Banda Aceh mengerahkan sedikitnya 1 pleton personil untuk mengamankan kantor KIP Banda Aceh. Sementara pengamanan di sekitar lokasi 100 personil brimob dan 200 personil dari Polresta.
"Pengamanan biasa, kita layani aspirasi masyarakat asal tidak melanggar hukum," katanya.
Massa yang berunjukrasa ditemui langsung Ketua KIP Banda Aceh, Aidil Azhari. Ia menyampaikan terimakasih pada massa yang telah menyampaikan laporannya. Ia juga berjanji akan melaksanakan Pilkada ulang untuk Kota Banda Aceh.
"Saya janji akan laksanakan Pilkada ulang di Banda Aceh, tapi tolong bawa surat keputusan tetap dari pengadilan," tegasnya.
Ia menghimbau pada para kandidat mengumpulkan bukti-bukti dan mengajukan ke Makamah Konstitusi. Pihaknya, berjanji akan segera melakukan Pilkada ulang bila sudah ada putusan pengadilan.
"Ada bawa putusan pengadilan tidak? Kalau ada besok kita buat Pilkada ulang," paparnya.
Usai mendengarkan penjelasan KIP Banda Aceh, massa membubarkan diri. Seluruh poster-poster protes dilipat dan dibawa kembali. Unjukrasa yang diikuti sedikitnya 50an warga itu berlangsung aman. [Azka]
16 April 2012
Warga Banda Aceh Tuntut Pilkada Ulang
✔
Taufik Al Mubarak
Published Senin, April 16, 2012
Share This!
Artikel Terkait
Newsletter
Berlangganan artikel terbaru dari blog ini langsung via email