29 April 2012

Oknum Marinir Hajar Nelayan

Bireuen – Dua anggota marinir Pos TNI AL, Peudada, Bireuen menghajar nelayan desa Pulo, Jafaruddin (35), Sabtu 28 April 2012. Kedua anggota marinir tersebut bernama Praka Agus Santoso dan Kopda Adi Suprayitno.

[caption id="attachment_9047" align="alignleft" width="300" caption="Illustrasi"][/caption]

Pemukulan terhadap nelayan tersebut terjadi sekira pukul 11.00 WIB. Pada saat kejadian, pelaku (dua anggota marinir) menggunakan speed boat memberhentikan boat nelayan milik korban di mulut Muara Pantai Peudada, dengan tujuan meminta ikan kepada korban.

Permintaan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan pribadi. Saban hari, dua anggota marinir ini melakukan pemerasan terhadap nelayan dengan meminta ikan dalam jumlah tidak menentu, sesuai dengan jumlah hasil tangkapan.

Pada saat itu, korban Jafaruddin memberikan ikan pada dua anggota marinir ini seadanya. Mendapatkan pemberian ikan tersebut, kedua pelaku menjualnya ke pajak ikan.

Namun, hasil penjualan ikan tersebut tidak memuaskan kedua pelaku. Akibatnya, Agus Santoso dan Adi Suprayitno kembali mendatangi korban yang sedang membersihkan boat ikan.

Menurut laporan, korban Jafaruddin kemudian dipukuli serta diinjak-injak badannya di atas boat miliknya sendiri.

Masyarakat yang melihat kejadian tersebut merasa marah. Massa kemudian mendatangi pos TNI AL Peudada dalam jumlah sekitar 600 orang, guna meminta pertanggung jawaban kepada kedua pelaku.

Merasa tidak mendapatkan hak atas korban, warga kemudian menyita satu unit speed boat dinas yang kemudian oleh mereka, speed boat tersebut dibakar.

Akibat kejadian pemukulan ini, Jafaruddin menderita luka di bagian hidungnya yang terus mengeluarkan darah.

Menurut warga, tindakan oknum TNI AL ini sangat tidak bisa ditolerir. Pasalnya, tindakan semena-mena ini telah mengakibatkan semangat kemitraan yang telah dibangun selama ini, antara TNI AL dan masyarakat nelayan telah dinodai.

Salah satu warga yang tidak mau dituliskan namanya mengharapkan, oknum tersebut harus mendapat tindakan tegas.Instansi TNI AL juga harus memberi pelajaran agar tindakan serupa tidak terulang bagi yang lain.

“Seharusnya aparat TNI AL menunjukkan sikap sebagai pengayom masyarakt dan menjalin kemitraan dengan masyarakat.”[]

Artikel Terkait